Wednesday, January 27, 2016

(Another) Things to be Prepared Before Being New Parents


Buat saya, menjadi seorang ibu adalah sebuah proses adaptasi. Saya nggak bisa lupa bagaimana bahagianya ketika dokter memberi tahu saya bahwa bayi saya telah lahir dengan selamat, lantas saya menciumnya dengan air mata berlinang, haru. Saya juga masih ingat bagaimana saya dan suami saya menghabiskan waktu malam hari di rumah sakit dengan begadang, tentu saja. Meladeni Ken yang menangis tiada henti, tanpa paham kalau sebenarnya ia lapar tapi belum pandai menyusu. Buat kami, momen itu sekaligus membuat saya tersadar kalau menjadi ibu adalah sebuah tantangan baru untuk jiwa saya yang begitu tentram, apalagi selepas menikah dengan suami saya. Yes, I welcomed myself to accept the things which felt so surreal for me at that time. The first 3 months was the time when I had to fight the selfishness over myself and started to live the unstopped learning of being a good mother for my son.

Beberapa teman yang melahirkan setelah saya, sempat curhat ke saya, kaget dengan peran sebagai seorang ibu baru. Oh, saya selalu mengatakan kalau semua itu memang terasa berat di awal, seiring dengan berjalannya waktu, kita akan terbiasa. Tentu saja, life goes on and there's no way for us to refuse anything from the reality. See the bright side because it however always there and be a good moms as we can be. Intinya, fokus! Ada bayek yang masa depannya ditentukan dimulai dari sekarang, dari tangan kita. Such a self-talk for me of course.

sumber gambar: google
Ada beberapa tips yang saya catat dan sedikit banyak bisa membantu mempersiapkan diri sebagai seorang ibu. Meskipun ada beberapa hal yang saya sesali karena baru ngeh penting disiapkan sebelum melahirkan, tapi jadi catatan saya deh buat nanti kalo hamil anak kedua, heheh.

Jadi moms, selain menyiapkan ini itu (kebutuhan bayi, perlengkapan pasca bersalin, senam hamil, makan sehat, dan berdoa yang banyak), ini contekan saya, berdasarkan pengalaman pribadi, yang mungkin bisa membantu menyiapkan diri sebagai seorang ibu.

1. Cheat from Mommy Books or Those Free (Trusted) Online Articles
Beli deh buku tentang kehamilan atau tentang kegiatan merawat bayi. Rekomendasi saya adalah buku "Kitab Hamil Terlengkapt" yang berisi tentang perkembangan janin dari bulan ke bulan. Baca perkembangan bayimu di 1-2 buan ke depan untuk memberikan gambaran. Jadi, kalo mau ketemu obgyn udah tahu dan pede mau nanya apa. Kegiatan ini juga membantu saya untuk merasa lebih excited dan membangkitkan mood positif ibu karena siapa yang nggak sabar pengen lihat perkembangan bayi or janin seperti yang 'diramalkan' di dalam buku.

Kalau sudah punya baby, biasanya nyonteknya soal milestone. Tapi, jangan karena perkembangannya nggak sesuai sedikit dengan yang ditulis, terus jadi galau ya. Tenang moms, milestone bayi itu beda-beda. Nggak usah dibanding-bandingin sama bayi lain, bisa baper nanti.

2. Cheat from The Smartphone Apps
Percayalah moms, HP kita jaman sekarang itu beneran pinter. Aplikasi apa aja ada, termasuk soal per-bayi-an. Cek perkembangan bayi, milestone dan tips untuk ibu gampang banget udah ada aplikasinya seperti Aplikasi Baby Center

Cek alasan kenapa anak kita rewel tanpa sebab yang jelas juga bisa dengan App Wonder Weeks yang dibuat berdasarkan penelitian ilmiah yang bersifat longitudinal. Moooms, aplikasi ini membantu sekali buat siap-siap kalo stormy period (rewel, maunya digendong terus, dsb) baby akan muncul, jadi kita bisa less stress. Tandanya, bayi kita sedang on leap atau sedang mengembangkan kemampuannya. Ternyata wisdom orang jaman dulu ada benernya ya, kalau anak lagi rewel bisa jadi dia mau pinter. Soal aplikasi ini nanti saya tulis di postingan terpisah, ah.

3. Join Birth Club or Mommies Forum
Gabung, bahkan sebelum kita melahirkan. Berbagi pengalaman dengan orang yang senasib dan sepenanggungan itu ternyata mengasyikkan, moms. Kita jadi nggak merasa sendiri. Ditambah lagi, bisa ketemu solusi baru dan perspektif baru dengan masalah ibu-ibu soal bayinya yang relatif mirip. Bagi yang udah punya bayi, playdate sama bayi-bayi lain juga sangat menyenangkan lho.

4. Ask for Help to Husband (in Advance)
Selain diri kita yang mesti diedukasi tentang masalah urus-urus bayi, sebisa mungkin suami juga harus terlibat. Semenjak hamil, banyak-banyakin deh cekokin suami soal ASI, milestone bayi, pengalaman melahirkan, segala rupa urusan mengurs bayi, dsb. Kelak, kalau bayi sudah lahir peran suami amat sangat dibutuhkan, terutama di minggu-minggu awal pasca melahirkan. Kalau perlu, minta tolong suami kalau butuh bantuan seperti menggantikam popok atau memakaikan baju bayi. Kalau pengalaman saya sendiri sih, waktu masih sering begadang mengurus Ken, saya akan merasa lebih senang kalau suami ikut bangun, meski hanya untuk menemani saya atau minta bangun bergantian untuk ganti popok atau menggendong. Rasanya saya nggak berjuang sendiri, tapi sama-sama bareng suami. Adem banget deh bener kalo lagi capek suami bilang gini, "Udah kamu leha-leha aja dulu, nanti Ken main sama aku dulu."

5. Find out Everything about Breastfeeding
Ini wajib bagi yang emang berniat mau memberikan ASI Ekslusif buat bayinya. Begitu tahu hamil, atau kalau perlu setelah menikah, cari tahu seeebanyak-banyaknya tenyang ASI. Biar nanti begitu sudah melahirkan, nggak kaget. Kok bayi saya ngga mau menyusu? Kok ASI saya keluaranya sedikit sekali waktu dipompa? Kok perih banget kayak disayat-sayat waktu menyusui? Kok anak saya nangis terus, perlu tambah sufor kali ya? Nah... kayak saya dulu bingung seminggu pertama Ken nampak nggak mau nyusu (tapi kelihatan laper) padahal ada risiko kuning. Ternyata bukan nggak mau, tapi belum mahir menyusui, makanya dia suka kesel sendiri dan kita mempersepsikannya, "Dooh.. anak gue rewel banget seech. Dikasih susu nggak mau!" Huhu, sedih ya. Jangan sampe begitu karena bayi kalo rewel pasti ada sesuatu yang dia rasakan entah secara nyata atau tidak (tidak maksudnya mungkin ada perubahan yang terjadi di otaknya, kemampuan mempersepsi atau memahami sesuatu yang berubah drastis) karena bayi kan belum bisa ngomong, bisanya cuma nangis.

Terus, lagi-lagi suami mesti diedukasi soal ASI ini. Ipar saya meminjamkan buku Ayah ASI (dan ini recommended banget) ke suami saya. Dia jadi paham banget pentingnya ASI dan pemahaman ini membantu saya untuk tidak menyerah dalam memberikan ASI kepada Ken. Sebegitu signifikannya sehingga kelak membantu sekali kita untuk less stress.

6. Make Sure the Financial Plan for Birth Cost
Ini sih udah jelas ya. Yang ingin saya tekankan adalah sedini mungkin mulai pikirkan dan persiapkan. Kalau ingin memanfaatkan benefit asuransi juga pelajari baik-baik bagaimana mekanismenya. Saya sendiri memanfaatka fasilitas BPJS dan sempat deg-degan juga karena baru tahu kalau bayi yang ada di kandungan juga harus didaftarkan akun BPJS-nya supaya semua biaya melahirkan dan tindakan pasca melahirkan ter-cover (Baca cerita selengkapnya:BPJS: Tentang Biaya Melahirkan) Untungnya kami masih sanggup membayar selisihnya sih waktu itu. Coba kalau ceritanya lain, jangan sampai harus berhutang untuk biaya melahirkan ya, bu.

7.  Mulai mencicil clodi sejak hamil
Hahaha… Ini sih tips bonus. Tapi, bisa juga sih menghilangkan stress dunia perpopokan kelak kalau bayi sudah lahir. Kalau nggak dicicil, bisa bikin stress sedikit soalnya berasa pengeluaran di awal, tapi abis itu santai insya Allah lebih hemat ya bu. Baru tahu kenapa emak-emak girang banget kalau ketemu diskonan pospak, ternyata memang sebesar itu pengeluaran untuk popok sekali pakai. Jadi, saya memutukan beralih ke clodi dan kalau dipikir-pikir akan lebih nggak berasa kalau mau mempersiapkannya semenjak bayi dalam kandungan. (Baca juga:Ken Belajar Pakai Clodi)

Last but not least, jangan bosan-bosan minta sama Gusti Allah SWT supaya diparingi kesabaran yang tiada batasnya dan menjalankan peran sebagai ibu dengan ikhlas. Terakhir, Pandangi saja wajah anakmu, kelak kau akan tahu bahwa rasa cintamu mengalahkan segalanya.

Share juga ya kalau ada cara lain versi kamu yang bisa membantu para calon ibu atau ibu biar lebih siap menjalankan peran sebagai ibu. Let’s be a happy mom! 

Cheers,

SW

Friday, January 22, 2016

Five Things I Want to Buy in Lazada

Ngomongin soal Lazada, saya jadi ingat julukan yang diberikan teman saya di kantor yang lama. Ya, mereka memberikan julukan "Duta Lazada" kepada saya... Hhahah, lantaran saya sering berbelanja di situs ini. Belanjanya bukan hanya beli barang perintilan, tapi saya juga pernah beli barang yang lumayan mahal lah kalo buat saya, seperti HP dan Laptop. Pengalaman sukses berbelanja barang-barang itu di Lazada bikin teman-teman saya yang mau berbelanja di situs tersebut bertanya kepada saya soal prosedur pemesanan, bagaimana keamanannya, bahkan prosedur pengembalian barang yang tentu saja semua berdasarkan pengalaman saya. Ohmai, saya udah cocok belum di-hire jd customer service-nya Lazada, wkwk.

So far, pengalaman belanja di Lazada selalu memuaskan buat saya. Walaupun, sempat dengar ya ada kasus aneh-aneh, tapi mungkin itu hanyalah kasus. Yang ngurusin Lazada manusia juga toh, pasti ada lah yang namanya masalah. Seperti, pernah suatu kali barang yang hendak saya beli dan sudah pesan ternyata 'out of stock' tapi masih dipajang. Kecewa sih waktu itu, tapi sebagai gantinya saya malah dikasih voucher 100K tanpa minimal pembelian sebagai ganti rugi plus uang saya dikembalikan (dalam bentuk voucher yang untungnya harga barang yang saya beli nggak seberapa, jadi it's okay lah kalo dikembalikannya dalam bentuk voucher. Memudahkan saya juga supaya tidak perlu transfer-transfer lagi). Pernah juga, barang datang terlambat dan lagi-lagi saya diberikan voucher sebagai kompensasinya dengan tanggapan yang super sigap dari CS-nya. Sebuah pengalaman berbelanja yang tidak saya temukan ketika belanja di situs online shop lainnya. So far, belum ada yang ngalahin Lazada dari segi pelayanannya. Semoga makin oke deh pelayanannya biar makin gampang kalau mau belanja, nggak perlu ragu, nggak perlu capek-capek keluar rumah, tinggal ke Lazada aja yang emang udah terpercaya.

Awal belanja di Lazada itu pas jaman kuliah kalau nggak salah. Beli apanya lupa, tapi waktu itu kayaknya Lazada belum sebesar sekarang. Nah, sekarang kan apa aja ada di Lazada yak, mau cari apa aja adaaa. Udah gitu sekarang Lazada udah ada app-nya yang belakangan jadi makin user-friendly, memudahkan banget kalo mau belanja nggak perlu buka-buka laptop, konfirmasi pembayaran pun udah bisa via hp. Duh, kalo punya banyak duit kayaknya saya udah kalap deh belanja di Lazada, abis gampang banget. Ga perlu keluar tenaga dan biaya tambahan, barangnya tiba-tiba sampe depan rumah. Tap…Tap…Tap… beres. Gara-gara ada aplikasinya juga, hobi saya nambah… yaitu window online shopping alias liat-liat barang-barang di Lazada sambil masukin ke wishlist, muahahaha…

Kalau ditanya pengin beli apa di Lazada mah banyak banget, ya… Tapi, saat ini ada lima barang impian saya, dan iseng cari di Lazada ternyata ada. Siapa tahu ada yang mau beliin, ini dia lima barang tersebut:

Jadi, ceritanya beberapa waktu yang lalu Ken terkena batpil dan itu bikin sedih. Jadi orang tua ternyata paling sedih ya kalau anak lagi sakit. Karena ini juga saya pengin deh menjaga kualitas udara yang di hirup Ken sehari-hari di kamar kami sendiri dengan air purifier. Selain itu, produk ini juga bisa dijadikan aroma terapi juga karena kita bisa meneteskan minyak aroma terapi ke dalamnya yang akan disebar ke udara sekitar oleh produk ini. Lazada menyediakan banyak, banyaaak merek pilihan untuk produk air purifier, jadi kalo belom kesampaian beli DUUX bisa coba yang lain sih.


Yup, saya pengen banget punya robot ini dan Lazada jualan dooong. Heheheh. Sekarang masih tinggal di rumah orang tua, kewajiban beres-beres rumah belum berasa, paling beres-beres kamar. Kalau suatu saat kami harus pindah ke tempat sendiri, kayaknya produk ini akan sangat membantu saya deh yang sudah disibukkan dengan mengurus Ken, cuci popok, dan masak. Kan nggak enak jadinya karena itu rumah jadi kotor karena saya nggak sempat menyapu. Heheh, yah intinya kalau bisa terbantukan dengan alat ini akan lebih baik. Pekerjaan menjadi lebih ringan, ibu happy, anak happy.


Nggak berasaaa, sebulan lagi Ken udah mau 6 bulan yang artinya sudah boleh makan pendamping ASI. Saya sangat amat excited untuk memulainya. Saya juga membayangkan punya alat ini akan memudahkan hidup saya ketika harus menyiapkan makanan untuk Ken. Selain berfungsi sebagai blender, alat ini juga bisa mengukus, mensterilkan alat makan, dan menghangatkan makanan. Semua dalam satu alat. Cek di Lazada ternyata ada juga, langsung tap wishlist.


Ken mulai ber-clodi ria sejak usia dua bulan dan sekarang alhamdulillaah sudah menjadi pengguna clodi siang-malam. Alasan saya beralih ke clodi adalah lebih hemat dan lebih ramah lingkungan. Jadi, ucapkan selamat tinggal untuk popok sekali pakai. Eh, kami masih pakai sih untuk kasus tertentu sih. Kebetulan Ken belum punya tuh clodi premium semacam rumparooz ini yang katanya sih kualitasnya lebih bagus dari yang lokal. Pengin deh menambah koleksi clodi-nya Ken dengan motif-motif lucu Rumparooz ini. Kebetulan beberapa clodi yang dimiliki Ken juga saya beli di Lazada dan Alhamdulillah semua sampai dengan selamat. Nggak ada salahnya coba beli clodi lagi di sini.


Siapa yang nggak tahu produk skin care yang satu ini. Di Lazada ada lhooo… Serius? Lazada jualan skincare juga? Iya, ada. Saya itu anaknya cuek banget sama penampilan, apalagi sebelum menikah. Setelah menikah pelan-pelan tobat. Ini salah satu skin care idaman karena banyak banget yang pakai dan hasilnya ok. Mau coba produk ini biar makin disayang suami <3


Nah, sekarang udah tahu kan barang apa aja yang lagi saya pengin. Cus lah langsung belanja ke Lazada buat beliin saya dan cek kupon diskonnya di shopcoupons.

Salam,
SW



Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X Lazada Indonesia.
Yang diselenggarakan oleh ShopCouponsVoucher Lazada disponsori oleh Lazada Indonesia.




Wednesday, January 20, 2016

AthaXWening: Episode 4 (5 Detik yang Menentukan)


Menikah berarti menemukan kebiasaan pasangan yang tidak kita ketahui sebelumnya. Bahkan, bisa jadi tidak pernah sedikit pun terbayangkan di dalam pikiran kita bahwa pasangan kita memiliki kebiasaan tersebut. Lebay. Tapi memang begitu adanya. Inilah yang menjadi salah satu bumbu dari pernikahan yang membuat jalannya pernikahan semakin berwarna. Kadang bikin sebel, kadang bikin marah, namun tidak jarang malah bikin kita tertawa dan ingin memukul-mukul manja pasangan kita. Jangan ngiri ya. :p

Pada kesempatan ini, izinkanlah saya untuk menyampaikan secara singkat dan jelas salah satunya. Thanks for reading, btw!

---

Saat itu, saya dan istri sedang menunggu antrian di bidan untuk kontrol kandungan kami istri saya. Alhamdulillaah, kami menemukan bidan profesional yang sangat berpengalaman di dekat kontrakan kami di Depok. Padahal waktu itu kami iseng saja mencoba kontrol di bidan itu, alasannya ya karena dekat. Dan ternyata kesan pertama begitu menggoda! Fasilitasnya bagus, terdapat beberapa kamar pasca bersalin yang bersih dan nyaman, sudah memiliki USG, harganya relatif murah, dan ada ruang tunggu dengan LCD TV dan pendingin ruangan.

Selain itu, ibu bidan di sana sangat informatif sekali. Begitu mengetahui ini kehamilan pertama istri saya, beliau memberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya mengenai gambaran bagaimana menjaga kehamilan kepada kami. Apa yang boleh, apa yang tidak boleh, dan apa yang mesti diperhatikan. Saya rasa tidak banyak dokter yang melakukan ini kalau tidak kita tanya secara detil. Dan yang terpenting, ibu bidan tersebut sangat pro-ASI! Beliau juga mengetahui kapasitasnya sebagai bidan. Jadi apabila sudah di luar pengetahuan dan kemampuannya, beliau akan merekomendasikan untuk dirujuk ke dokter kandungan yang juga praktek di sana. Usut punya usut, ternyata ibu bidan tersebut sudah sangat senior. Beliau memulai praktek dari tahun 1984. Wow! Bahkan lahir pun belum saya. Buat yang penasaran, ini alamatnya di Depok. Namanya Bidan Jeanne. 

Btw, saya sebenarnya bukan mau bercerita soal ini. Tapi entah kenapa dorongan hati saya berkata untuk menceritakan dengan jelas bidan tersebut. Barangkali ada yang lagi cari-cari tahu info soal itu. Hehe. Okay, back to topic.

Saat itu, saya dan istri sedang menunggu antrian di bidan untuk kontrol kandungan istri saya. Saya lupa harinya, tapi entah kenapa pada siang hari itu sangat banyak yang ingin kontrol kandungan di sana. Melihat antrian yang begitu panjang, kami memutuskan untuk menunggu di ruang tunggu sambil menonton tv.

Saya (S): Lama juga ya sayang. Laper ngga? Mau aku beliin cemilan dulu?

Istriku Lucu (IL): Iya boleh deh, aku juga laper. Di warung depan situ aja deket.

S: Okee, kamu mau apa? (sambil julurin tangan minta duit)

IL: Aku mau sari kacang ijo sama biskuit-biskuit gitu. (sambil ngasih duit dari dompet)

Setelah mendapatkan uang dari istri saya, saya bergegas menuju warung terdekat. Saya tidak mau menyia-nyiakan waktu dan membiarkan istri saya kelaparan. Saya tahu mengandung itu membutuhkan energi yang besar, so butuh banyak makan pastinya. Sesampainya di warung, saya membelikan sari kacang hijau pesanan istri saya beserta beberapa biskuit dan coklat. Saya sendiri membeli susu strawberry. Begitu mendapatkan semuanya, saya segera kembali ke bidan. Tentunya dengan tidak lupa membayar semua item yang saya beli.

S: Ini sayang. Aku beliin biskuit sama coklat aja ya jadinya (sambil ngasih plastik berisi cemilan)

IL: Makasih ya sayaang. :* (langsung mengambil biskuit dan sari kacang hijau)

S: (mengambil kotak susu dari plastik dan menusukkan sedotan)

Kebetulan saya juga sudah haus saat itu. Sambil meminum susu, saya mengecek hp. Barangkali ada notifikasi yang masuk. Atau mungkin ada yang transfer uang ke rekening saya. Ngarep. Melihat tidak ada yang menarik dan tidak ada notifikasi baru di hp, saya langsung memasukkan hp saya ke kantong. Rasa-rasanya hanya 5 detik saya melihat layar hp saya. Setelah itu..

S: Sayang, bagi sari kacang ijonya dong. Nyobain.

IL: (membalas dengan tatapan ini)


IL: Yaaaaaaah, udah abis sayang. Ngga bilang daritadi sih kalau mau!

S: Lah! Perasaan aku cuman liat hp sebentar doang tadi!

IL: Maaf ya sayaaang.

S: Huft. (ceritanya ngambek)

Nggak habis pikir saya! Ketika saya meleng sedikit untuk melihat hp, istri saya sudah menghabiskan minuman sari kacang hijaunya! Cukup waktu 5 detik saja bagi dia. 5 DETIK! Setelah itu saya tertawa habis-habisan, saya baru tau kalau istri saya bisa seperti itu. Karena selama ini, dia termasuk perempuan yang makannya tidak banyak. Apalagi rakus. Entah itu karena memang haus atau apa. Oh, iya ini penampakan minumannya.

Mungkin bisa saja menghabiskan ini dalam 5 detik.
Tapi apakah wajar? :p

Saat itu, saya berpikir bahwa mungkin hal tersebut adalah kebetulan. Namun seiring berjalannya waktu, saya menemukan bahwa dia cukup sering melakukan kebiasaan itu. Es kelapa jeruk, teh dalam kemasan, susu coklat, dan entah berapa minuman lain yang saya tidak sempat menyicipi karena lupa bilang di awal kalau saya ingin sedikit nyobain. T.T

---

Saling menyicipi makanan dan minuman merupakan hal yang wajar dilakukan bagi para pasangan saat makan bersama. Bahkan, suasana seakan jadi makin romantis. Dari kisah ini, kita dapat belajar bahwa apabila anda sedang makan atau minum bersama pasangan anda, nyatakanlah DI AWAL apabila anda ingin menyicipi makanan atau minuman yang sedang dia nikmati.  Karena kita tidak pernah tahu, apakah 5 detik ke depan makanan atau minuman itu masih tersisa di hadapan kita. Sebelum semuanya terlambat, ingatlah pelajaran dari kisah ini. Lima detik yang menentukan.

Salam,

MAR


Cek episode AthaXWening lainnya di sini

Tuesday, January 5, 2016

AthaXWening: Episode 3 (Lagu untuk Ken)


Jujur ya. Setelah memiliki anak, meskipun sudah tidak bekerja lagi, saya selalu merindukan wiken datang. Ibu-ibu gitu juga nggak? Kenapa? Soalnya suami saya libur jadi Ken nggak melulu main sama ibunya, tapi juga ayahnya. Kan katanya peran ayah juga sama pentingnya untuk anak. Nah, di wiken itu lah biasanya Ken punya banyak waktu untuk 'bonding' sama ayahnya. Sehari-hari mana bisa. Ken bangun sebentar, ayahnya siap berangkat ke kantor. Pas ayahnya pulang, Ken udah molor. Selain itu, di wiken ini saya jadi bisa sedikit santai karena bisa nitipin Ken ke ayahnya buat diajak main, heheh.

Dan fakta baru pun muncul. Lah, ayahnya Ken kreatif bener ternyata orangnya. Yah, walaupun kreatifnya ayahnya Ken sama aneh beda tipis yaak. Tapi, memang bener kalau punya bayik, mau nggak mau kita secara ajaib jadi mahluk kreatif. Sederhana aja, kalau lagi ajak anak main nggak mungkin dong kita cuma diem aja. Minimal ngemeng2 atau nyanyi2 dikit yang entah isinya ada maksudnya apa nggak. Pokoknya gimana caranya supaya bayi kita terhibur, semua jurus pun dikeluarkan. Nah, ayahnya Ken ini ternyata jago mengarang dongeng dan lagu untuk Ken. Nggak jarang saya cekikikan sendiri dengernya. Gimana nggak cekikikan, kalo ceritanya begini...
*..

Suatu pagi di hari libur Ayah menyapa Ken yang sedang bersantai (kayak di pantai) di atas bouncer.

A: Halo, Mamas Ken... Mau ayah dongengin nggak? *langsunh mengambil dua boneka, satu beruang dan satu ayam* 
A: *mulai berceriya, saya mendengarkan sambil nyetrika kalo ngga salah*.... 
K: *memperhatikan ayahnya dengan seksama* 
A: ...lalu datang lah burung twitter... 
S: Itu ayam ih, sayang. Tuh ada jenggernya. 
A: Lebih mirip burung ini, sayang. Burung Twitter. 
S: Heuu.. suka-suka daaah. 
A: Mamas, aku ternyata ayam. Tapi, aku bisa berubah menjadi burung twitter dan bisa terbang. 
S: *ngakak*
***

Suatu pagi lainnya di hari kerja.

S: Sayang, aku bikin sarapan dulu. Tolong jagain mamas ya.
A: Bangun dia?
S: Iya bangun. Ajak main ya.
A: Rubi mana?
S: Tuh.. *menunjuk Rubi yang tidak lain adalah boneka rubah milik Ken lalu turun kebawah, lalu naik lagi setelah beberapa saat*
A: *sedang menyanyi sambil memainkan Rubi* "Aku Rubi si rubah, rubah petualangan. Aku Rubi si rubah, rubah petualangan. Aku turun dari langit, untuk bertemu mamas"
S: Haaa? Lagu apaan tuh?
A: Nggak tau ngasal, hahaha... terinpirasi dari ini nih. Tuh lihat, sayang... Kalo dari (angle) ini Rubinya bercahaya kayak adegan malaikat turun dari langit.
S: -__-'
***

Setiap pagi biasanya ayah akan menyapa Ken dengan lagu ini.

A: Selamat pagi bu... Selamat pagi pak... Selamat pagi semuaaa (diulang 2 x). Duniaaaa Fantasiii Kitaaaa... Jegejegejes!
S: Kok jadi dunia fantasi, sayang?
A: Ngasal aja hahah... Abis lupa terusannya.
S: -__-'

Hahah, itu hanya beberapa yang saya ingat. Meskipun gajebo alias ga jelas bo! tapi saya selalu berhasil dibuat ngakak. Dalam hati, seandainya Ken udah mengerti apa yang dikatakan ayahnya, doi bakal bereaksi apa ya.

Oiya, postingannya telat. Kan rencananya mau post tiap sabtu ya (padahal ngepost beginian doang, nggak sempet hahaha). Karena ternyata Ken batpil dan saya meriang, jadi mesti ke-pending sejauh ini.Ok deh, sekian dulu episode tigaaa... Sampai ketemu di episode selanjutnyaa. Insya Allah :)

Salam,