Sunday, February 22, 2015

14th Week: When I Heard Your Heartbeats for The 1st Time



Saya tidak bisa berhenti tersenyum saat dokter menunjukkan hasil USG saya di layar. Janin yang ada di dalam perut saya telah tumbuh. Alhamdulillaah... Posisinya saat itu sedang tengkurap, atau saya lebih senang menganggapnya sedang bersujud. Mungkin ia sedang menganggumi Sang Pencipta-Nya, setelah asyik berbincang dengan-Nya dan para malaikat di alam dimana yang hidup di dunia tak sanggup mengindera, apalagi memaknainya. Ada gerakan lembut dan cepat di salah satu bagian tubuhnya. Saya tebak itu adalah jantungnya yang sudah mulai memompa darah ke seluruh pembuluh darah yang masih tampak dari kulitnya yang transparan. 


Dokter menjawab tebakan saya. Benar, itu jantungnya yang sedang berdenyut. Grafik yang ada di situ menunjukkan bagaimana detak jantung calon bayi saya (insya Allah). Subhanallah... saya merinding. Mungkin air mata sudah tumpah saat itu, apabila saya tidak menahannya.

Terima kasih ya Allah karena kau telah menitipkan sesuatu yang sangat indah di dalam tubuhku.
Terima kasih ya Allah karena Engkau telah percaya pada kami.
Berikan kami kekuatan dan kemampuan untuk menjalani semua ini
Berikan kami hidayah-Mu sehingga kami bisa memelihara dan membesarkan titipanmu dengan sebaik-baiknya di jalan-Mu.


"Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami perkenankanlah doaku." (QS. Ibrahim: 40)


- SW -

Thursday, February 19, 2015

Suatu Ketika

Sebuah puisi sederhana...

SUATU KETIKA
oleh Sawitri Wening

Suatu ketika ku lihat langit bergemuruh
Suatu ketika ku lihat air mengamuk
Suatu ketika ku dengar gunung bergejolak

Suatu ketika…

Tubuh tegap, terasa limbung
Aku terbangun, namun tak sadar
Ada isi, tapi merasa kosong..
Karena terkikis, karena tergugup

Suatu ketika…

Aku berpikir, betapa lemah diri ini
Sedikit saja dihempas cobaan
Ingin meraung, ingin memaki
Lupa siapa pemilik diri sesungguhnya

Suatu ketika...

Deru hangat nafas tak lagi terasa
Tubuh dingin, kaku
Mata terpejam selama-lamanya
Seketika itu juga segala mula berakhir...
dan segala akhir bermula
segala milikNya kembali



- SW -

Wednesday, February 18, 2015

Bekasi to Bogor Culinary Stories

Sebenernya, saya bingung sih mau mulai nulis darimana. Soalnya, sesungguhnya, banyak sekali hal yang mau dibagi. Tapi kok ya otak sama tangan nggak berjalan beriringan begini, ya. Heheh.. Daripada kerjaan saya ngeles aja, saya mau share sedikit deh soal tempat-tempat makan menarik yang saya dan suami saya kunjungi, akhir-akhir ini. Ciee.. sekarang udah sama suami ya makannya. Semenjak hamil muda, karena rasa mual yang hebat dan badan jadi super lemas, saya tidak lagi memasak. Wong mencium bau bawang putih aja mabok. Alhasil, saya dan suami jadi sering makan di luar. Gagal deh mau berhemat~

Tempat makan yang akan saya tulis ini, saya pilih karena memberikan kesan tersendiri aja sih. Bisa dari konsepnya yang unik atau emang makanannya yang enak. Jadi, yuk lah kita mulai saja ceritanya.


1. Eat 'n Eat (Grand Metropolitan Mall, Bekasi)
picture: google.com
Picture: google.com
Hampir setiap akhir pekan, saya dan suami biasanya kembali ke pangkuan ibu. Kadang ke tempat saya di Jatinegara, terkadang ke tempatnya di Jatibening. Saat berkunjung ke Jatibening, karena kami belum makan karena bu istri satu ini sedang vakum memasak, mampirlah kami ke ke salah satu mall paling hitz di Bekasi, Grand Metropolitan Mall untuk mencari kado keponakan kami sekaligus cari makan.
picture: google.com

Setelah muter-muter di Gramedia Kids satu jam lebih, akhirnya kami memutuskan makan di Eat 'n Eat. Ini kali keduanya saya dan suami makan di tempat makan dengan konsep foodcourt ini. Sebelumnya, kami makan di sini dalam rangka ulang tahun papa bersama dengan keluarga dari Jatibening. Kayaknya yang udah mampir ke mall ini mesti banget ngerasain makan di sini deh. Soalnya, selain konsepnya unik, tempat makan ini menyajikan makanan yang saaaangat beragam (walaupun karenanya saya jadi bingung sih mau makan apa). Yang saya suka dari tempat ini, makanan yang ditawarkan  kebanyakan adalah makanan dan jajanan tradisional Indonesia. Mau cari masakan Aceh--ada, masakan Bali--ada, masakan Jogja--ada. Kita juga disuguhkan toko-toko yang jual masakan-masakan rumpun tetangga, seperti nasi lemak Malaysia atau makanan Singapur. Buat yang mau jajan-jajan cantik, tempat makan ini menyediakan makanan mulai dari cakwe, kembang tahu, asinan bogor, rujak, es selendang mayang, dan banyaaak lagi. Seru kan? :D


2. PIA Apple Pie, Bogor





Nah, kalau kalau destinasi kali ini, semua orang Bogor pasti kenal lah ya. Secara tempatnya ada di kawasan nge-hitz buat pecinta kuliner, yaitu di daerah Taman Kencana. Akhir pekan kemarin, saya dan suami akhirnya berhasil ngerandom ke Bogor. Inget jaman kuliah dulu, daku hobinya ngerandom kalau ngga sama Ega ya sama Wei. Sekarang udah bisa melakukan hal itu dengan suami tercinta.. yippiiiee... 

Awalnya sih kita pengin nyobain pizza kayu bakar di kawasan yang sama. Tapi, karena perut udah keroncongan, dan waiting list di pizza kayu bakar masih panjaaang, kami memutuskan mampir deh ke restoran di seberangnya. Ini juga kedua kalinya saya menyambangi tempat ini, PIA Apple Pie. Seperti namanya, makanan utama yang dijual di sini tentu saja pie. Saya--seperti biasa deh cari aman--pesan makanan primadona di sini, namanya "Love Apple Pie". Kenapa namanya pake "Love" segala, karena loyangnya bentuknya hati, lol. Suami pesan semacam pie juga tapi isinya daging (lupa namanya apa), dan ternyata enaaaak banget. 

Disini, selain pie, mereka juga menjual makanan tradisional seperti mie godok, gado-gado, tongseng, nasi liwet, dsb. Kami nggak sempat mencoba karena pesanan kami sudah sangat mengenyangkan perut. Bahkan, apple pie saya masih sisa banyak dan minta dibungkus untuk dibawa pulang. Untuk harga, menurut saya cocok lah sama makanannya dan isi pie-nya yang ngga bohongan, heheh. Maksunya isinya banyak dan padat. 

me & my husband <3

3. Time-Out Sport Cafe, Bogor
picture: theliviosta.blogspot.com
picture: theliviosta.blogspot.com
Sekitar 4 tahun yang lalu, saya ingat sekali pernah mengunjungi tempat ini. Tapi, kok tampilan coffee shop-nya agak beda ya. Ternyata eh ternyata, cafe di sini memang sudah berubah menjadi Time-Out Sport Cafe. Sore harinya, setelah saya dan suami kenyang makan pie, kami memutuskan untuk mampir ke tempat ini sambil ngopi-ngopi cantik. Benar saja, kenapa ada embel-embel sport di cafe ini, nampaknya cafe ini disuguhkan dengan konsep olahraga. Waiter dan waitress di sini mengenakan jersey klub sepak bola, dan interiornya pun dibuat sangat kental dengan hal-hal yang berbau olahraga. Uniknya, cafe ini ternyata nggak cuma menyediakan makanan enak dan suasana open-air, tapi juga menyediakan mainan seru yang bisa pengunjung mainkan, macam Foosball,  Scrabble, Uno Stacko, dsb. 

Sambil ngopi-ngopi asik, saya dan suami pun menghabiskan waktu disana dengan masin Uno Stacko dan Scrabble. Recommended lah pokoknya buat yang mau seru-seruan sambil ngopi, atau sekadar menghabiskan waktu duduk-duduk di sini. 

Coffee, Chocolate & Board Games

Sedang berpikir keras cara mengalahkan istrinya :p

Tempat duduk di area indoor

Interior di Area Indoor
4. Coco Ichibanya Curry House, Grand Indonesia

picture: google.com
Kalau suka nonton anime atau baca manga, pasti tau yang namanya nasi kare. Nah, di tempat ini nih kita bisa merasakan nasi kare enak yang bentuknya sama kayak yang ada di manga-manga. Berawal dari ajakan pak suami ke kondangan teman kosannya di daerah Kebon Sirih. Karena kami sampai ke sana, makanan sudah habis (sedih T,T), kami pun berniat mencari makanan lagi. Ternyata teman-teman kosan pak suami, juga memutuskan hal yang sama. Kami pun ikut rombongan ke Grand Indonesia, hanya untuk mencari sesuap nasi. Terdamparlah kami ke tempat ini.

Bisa dibilang, saya nggak menyesal sama sekali makan di sini. Asli deh, rasanya enak bangeeeet, porsinya juga cukup besar (makanya saya makan sepiring berdua suami, karena takut nggak habis). Walaupun harganya cukup mahal yaa untuk satu porsi nasi kare (sekitar 60K-80K), tapi bener-bener sesuai kok dengan banyaknya porsi dan rasanya. Kalau penasaran, langsung coba aja sendiri :)

picture: google.com
picture: google.com
Okaaay... sekian dulu cerita kali ini. Sampai jumpa lagi di postingan wiskul selanjutnya. See you!

- SW -

Monday, February 16, 2015

Sedikit Cerita tentang Ibu

Tidak seperti biasanya, ibu menelepon saya pagi ini. Pukul 9 pagi, ketika saya baru memulai aktivitas saya di kantor. Biasanya, ibu selalu mengecek saya setiap menjelang maghrib. Apakah saya sudah sampai rumah atau belum. Kebiasaan itu masih berlangsung sampai ketika saya sudah menikah dan tinggal terpisah dengan ibu dan bapak.

Diujung telepon ibu menanyai kabar saya. Minta maaf karena tidak menelepon saya beberapa hari ini. Katanya, sedang sibuk mengurus cucu sampai tidak sempat menelepon saya. Anak-anak kakak saya sedang mengungsi di rumah saya seminggu terakhir karena rumahnya terendam banjir. Dari suaranya saya mendengar kelelahan, hingga keluhan itu terdengar dari cerita singkat via telepon itu.

Kata ibu, ibu merasa cepat lelah akhir-akhir ini. Apalagi kalau harus mengurus cucu juga. 
"Capek. Apa karena ibu udah tua ya, mbak?" Begitu kata ibu sambil menuntaskannya dengan sedikit tawa. 

**

Saya menulis ini sambil mata saya berkaca-kaca. Lalu, berpikir apakah saya sebegitu pedulinya juga dengan ibu saya. Seperti ibu peduli dengan keadaan saya.

- SW -

Thursday, February 12, 2015

A Pregnancy Note #2

Bahagia itu ketika bisa denger kalimat ini dari teman kantor lu...
"Duh, senengnya bisa lihat Wening makan lahap lagi. Akhirnya kau kembali, Ning."

Dulu, suka sebel kalo perut suka buang angin sembarangan atau idung lagi pilek...

Sekarang, bisa buang angin dan ngeluarin ingus dari hidung rasanya nikmaaaat banget.

"Entering the 2nd semester of pregnancy might make you realized, how simple to define the happiness is."

Alhamdulillaah ;)

-SW-

Monday, February 9, 2015

Pohon Tua

Nggak sengaja nemu lagu ini... Bagus deh.. :)





POHON TUA
Sekolah Kita Rumpin


Berdiri sendiri pohon tua di sana
Berdiri sendiri bunga mawar di sana

*Jangan kau tebang sebelum kau tanyakan
Apakah tebang menjawab kebutuhan
Jangan kau petik sebelum kau renungkan 
Apakah petik hanya membuatmu senang

Alam berbicara tentang persahabatan
Pohon membantu kita untuk berlayar jauh

Maka... (*) 

Saturday, February 7, 2015

13th Week

First Sunday of February, 2015.

I'm entering the 13th week of my pregnancy. Alhamdulillah... the symptoms which i feel in the initial weeks of this wonderful experience, slowly disappear. My body seems getting adapted for the change inside it, especially for the elevating pregnancy hormone in my body. Each woman might have various different kind of experience during this critical period. Me, having the most wonderful one. I've got to bed-rest for a week in the 4th week because of the bleeding. Not very serious, apparently after we looked for the obgyn. But as it is the first time i got pregnant, what i just think (after collecting information from some sources) was exaggerated. Then, in the 8th week, my office colleagues, drove me to the Emergency Unit because of i got unpleasant attack in my belly. Alhamdulillah, again there was no serious problem found after we, me and my husband, checked it to the obgyn. I had to take bed-rest 3 weeks afterwards because of the symptoms were getting hard, at least for me. I decided to take 3 weeks-off in a row just to make sure my body will be able to do the routine in the office. Again, alhamdulillah, i have a very tolerant team which let me take my weeks-off in peace. Though, i still couldn't leave the task lists peacefully.

All of those experience just makes me think that, to be a mother, we have to struggle even for the very first time of their lives, our future children. Right after the sperm cell meets the ovum. You will feel slightly the different in your body, that there is something changed in our body. Then, another unpleasant and pleasant things in a way come up. Hehehe, yes we might be complaining all the time by the things, but right in that way, we realized that something wonderful is growing inside our body. The future you and him, me and my husband. Isn't it a beautiful thing that we shouldn't be grump? (it's a self-talk, by the way). I should be grateful more to God for giving me this blissful experience :)

Luckily i have a very very supportive husband. During this period, it is my husband who take care of me and take over everything. Yes, i mean every household thing. He really understand about my condition, thus without i'm asking, he just make everything done. Start from preparing the breakfast, dropping in to the laundry, until mopping the floor. He also makes sure that i have what-i-want dinner. He such a very lovable husband, isn't he? I'm very grateful for thing. Alhamdulillah.

I think that's all for now. I hope me and my future baby will be always healthy since there still a long way to go for us until the due date.

"... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (QS. 39:6)

Gambar: google.com



Wish us luck!

Sawitri Wening