Thursday, April 28, 2016

Berkunjung Ke Perpustakaan Anak Cikini


Gara-gara melihat foto kopdar di Instagram salah satu komunitas ibu-ibu, saya jadi tahu kalau di kota Jakarta tercinta ini ada yang namanya Perpustakaan Anak Nasional. Mendengar namanya saja sudah bikin saya penasaran. Setelah cari tahu, ternyata perpustakaan tersebut terletak di Kawasan Taman Ismail Marzuki, tidak jauh dari rumah. Langsung semangat dong ajak suami saya kesana, secara cuma 10 menit kurang lebih naik motor dari tempat kami tinggal saat ini.

Sebenarnya, kami sudah kesana dua kali. Itu karena pertama kalinya kami kesana, sudah jam 4 sore. Alias perpustakaan anaknya sudah mau tutup. Yasudah, tidak menyerah minggu-minggu berikutnya kami kesana lagi. Waktu operasi perpustakaan anak ini adalah Hari Senin-Minggu pukul 9-11 pagi dan pukul 14-16. Iya, memang ada jedanya untuk istirahat.

Yang bikin saya penasaran mau berkunjung ke perpusatakaan ini sebenarnya karena di sana ada playground-nya. Berhubung Ken belum bisa baca, saya jadi tetap semangat ajak Ken kesini karena bisa main! Sekalian pengenalan juga kalau, “nak, ada tempat bernama surga di muka bumi ini. Tempat itu bernama perpustakaan. Bersenang-senang lah di sana, mulai dari sekarang.” Hahah, ibunya lebay. Tapi, punya anak yang mencintai buku itu, saya yakin impian banyak ibu. Semoga nanti Ken pun begitu. Duh, mulai colek diri sendiri buat beliin dan BACAIN Ken buku-buku.

Sampai sana, ketemu teman SMA saya yang ternyata bekerja disitu. Katanya, perpustakaan ini masih seumur jagung, berdiri pada Mei 2015. Dulunya gedung yang dijadikan perpustakaan ini, kalau saya nggak salah inget,adalah gedung arsip yang seinget saya juga nggak jadi satu dengan Kawasan TIM. Sekarang pintu masuknya jadi satu dan letaknya tepat di samping Galeri Cipta II.

Saya lihat koleksi bukunya sih masih belum terlalu banyak ya, kalau saya bandingkan dengan perpustakaan sekolah dasar tempat saya pernah bekerja dulu. Tapi, jenis bukunya cukup bermacam-macam dan dijamin bisa menyenangkan hati anak yang kutu buku. Oiya, perpustakaan anaknya ada di lantai 2 dan pengunjung wajib mengenakan kaos kaki supaya kebersihan tetap terjaga kali ya. Area playground ada yang lesehan dan yang semi outdoor untuk permainan yang membutuhkan kemampuan motorik kasar anak. Seru deh pokoknya. Ken aka senang meski agak bingung juga sih karena pertama kali diajak ke tempat seperti itu.

Nah, buat orang dewasa, jangan sedih. Di lantai 1 ada space khusus untuk buku-buku orang dewasa. Selain itu, tempatnya buat saya sih nyaman banget ya terutama bagi yang mau nugas sambil buka laptop. Di lantai yang sama juga ada musholanya. Lengkap deh, nggak khawatir kalau mau berlama-lama di sana, karena nggak repot kalau mau sholat sebentar. Yang nggak boleh ya bawa makanan dari luar.







Jadi, buat yang lagi cari tempat nongkrong pintar buat sekadar baca buku, nugas, atau bawa anak bermain, tempat ini cukup membahagiakan sih. Ah, seandainya jaman skripsian dulu udah ada perpustakaan ini, pasti bakal sering-sering ke sini.

Ini sebagian dokumentasi ketika saya, suami, dan Ken berkunjung kesana. Berhubung Ken masih baby, kami main-main aja. Malah ayahnya Ken yang kegirangan.









 Salam,

Sawitri Wening