Wednesday, February 22, 2017

Dear Little Man #1: The Spring is About to Come



The Spring has finally arrived
The Cherry Blossoms started to bloom
The Weather is getting warmer
This little heart singing an euphoric song too

Oh look, how beautiful the world is!
especially when we look deeper into it
Like they dont permit us to whine 
even just for one second
People will be envied look up to us
as they think 
how someone could have such a perfect life, 
and they don't.

But dear little man, someday you'll really
learn
that sometimes life gets rough
Sometimes you sense the pain inside your
chest
sometimes you find cluelessness
sometimes you feel small
sometimes you might hit the limit
sometimes all the thing you need to do 
is to cry it on
and you may feel better

You are only under two now
but i see a wisdom has grown
inside your heart, dear little man
You stopped talking just to hear me cried
You let my eyes burst in tears
Your humble imperfect sentences put a tiny 
smile onto my face
You just knew exactly how to calm me down, at that time

Dear little man,
Don't you realize that we are a part of this 
beautiful world too?
Again, we learnt that simple things could 
bring up the joy.
That sometimes we need the storm to 
celebrate the sun-rays.
As far as i believe, everything comes along 
with the bliss.

Let's continue welcoming the spring, Dear little man.

Because of the blooming flowers and the young leaves 
will not be there for forever


Bristol, Feb 22nd 2017
Sawitri Wening

Sunday, February 19, 2017

Trip to Blaise Castle

Photo credit: Mba Nunuy

Jadi, hari Sabtu kemarin kami melakukan perjalanan random. Saya jadi kangen jalan kaki random yang suka saya lakukan dengan sahabat saya waktu kuliah dulu. Iya, jalan kali nggak jelas arah tujuannya sambil ngobrolin hal apa aja yang kita suka. Mulai dari ngelilingin kampus di Depok, jalan-jalan ke daerah Taman Suropati, atau jalan di sepanjang Jalan Margonda yang ramai. Rasanya ingatan itu kembali bangkit ketika kami memutuskan untuk ikut ajakan Mas Huda dan Mba Nunuy ke Blaise Castle pagi itu. Katanya tempatnya tak jauh dari tempat pengajian yang memang mau kita datangi siang itu.

*

Bermula dari drama pagi hari, ketika ayahnya Ken tak kunjung pulang dari mesjid untuk sholat subuh. Padahal jam sudah menunjukkan hampir pukul setengah delapan pagi, dan langit sudah terang. Masalahnya, ayahnya Ken nggak bawa hp, jadi saya nggak bisa ngecek. Panik lah saya, karena nggak biasa-biasanya kayak gini. Biasanya abis sholat subuh di mesjid, dia sudah di rumah lagi sebelum matahari terbit. Jadi, saya tanya tetangga yang biasa sholat subuh di mesjid juga, tapi ternyata hari itu lagi nggak subuh di mesjid. Saya tetap menyuapi Ken, tapi kopi saya sudah dingin sebelum diseruput dan perut sama masih kosong. Mana lah nafsu makan kalau cemas memikirkan suami yang nggak ada kabar. Deuh, udah deh pikiran dah kemana-mana. Mengingat kami sedang ada di negeri orang dan banyak hal yang belum familiar ada di sini, sehingga hal yang saya pikir biasa-biasa aja kalau di Indonesia, jadi nggak biasa. Akhirnya, Mas Huda atau Abay menawarkan untuk menyusul suami saya ke mesjid. Nggak lama, dia sampai rumah cengengesan, pasti karena paham banget kalau istrinya sebegitu cemas sampai tetangga nyariin dia ke mesjid. Singkat cerita, a lesson has learned. 

"Diajakin Mas Huda tuh ke Blaise Castle, katanya dekat rumahnya Bu Bibah. Sekalian ajak Ken main," kata suami saya. Tumben saya pagi itu nggak mager keluar rumah, biasanya suka mager alias males gerak. Soalnya mikir Ken pasti senang kalau bisa main di luar ada temannya, jadi saya mengiyakan.


*

Iya, sempat googling dulu seperti apa sih castle-nya. Oh, iya biasa aja sih bukan bangunan besar dan banyak ornamennya, tapi kayaknya seru juga bisa ajak Ken jalan dan lari di rerumputan. Tapi, kami nggak ada yang tahu kalau jalan menuju ke castle itu adalah sebuah perjuangan, hahahah. Jadi, pikir saya begitu turun bus, jalan sebentar langsung ketemu castle-nya. Jadi, kostum pun menyesuaikan dengan acara utama aja, yaitu ke pengajian. Pakai rok jersey dan flat shoes. Ternyata, mesti masuk hutan dong. Beneran hutan, nggak ada petunjuk, jalannya masih tanah basah gitu, dan karena letaknya di atas bukit, jadi mesti dorong-dorong stroller nanjak. Ah, seru lah!

Di pintu masuk area ini, ada playground yang bisa dinikmati mulai dari toddler sampai adult juga bisa kayaknya dan nggak jauh dari situ,  ada museum "Blaise Castle House" tapi hari itu sedang tutup. Jadi, kami memutuskan untuk mencari castle-nya karena bangunannya dari luar nggak kelihatan sama sekali, di atas bukit dan tertutup pepohonan. Makanya juga kami sempat nyasar dan ada adegan di kejar anjing segala, hahhaha. Jadi, ternyata tempat ini semacam dijadikan tempat buat orang-orang yang mau membiarkan anjingnya bermain di alam bebas. Jadi, anjing-anjing itu nggak ada yang dikasih tali dan hilir-mudik banyak banget, dan kami semua karena nggak terbiasa jadi horor sendiri, huhuhu... 

Di depan museum Blaise Castle House

Setelah tanya orang karena nggak yakin, jalannya turun, ternyata benar kami salah jalan. Akhirnya balik lagi dan mesti nanjak naik melewati jalanan yang nggak disemen ataupun diaspal, intinya nggak ramah stroller kecil. Untungnya stroller yang kami bawa bannya besar. Di tengah perjalanan, kami menemukan dua cabang jalan yang satu agak terjal, tetapi lebih dekat dan satunya lagi tidak lebih terjal tetapi harus lebih memutar. Kami memilih jalan yang kedua karena membawa stroller. Tak lama, kami memutuskan untuk meninggalkan stroller kami karena ada jalan tembus yang tidak mungkin bisa dilewati stroller besar seperti yang kami bawa. The babies pun akhirnya di gendong, dan tak lama kemudian sampai lah kami di tempat bangunan tua itu berdiri, Blaise Castle!

Ini dia Blaise Castle itu... Looks a bit creepy ya...

Ayah siap-siap ngangkut Ken dari Stroller buat nanjak naik, Strollernya kami tinggal.

Jalan kecil menanjak menuju puncak bukit


Foto dulu sama Ken dan Abang Wafi

Saya lagi suka iseng bikin video soalnya seru nggak sih bisa diputar lagi nanti kalau lagi pengin nostalgia. Ini dia video keseruan kami mencari Blaise Castle:



Sebenarnya, ini tempat yang bagus untuk mengenalkan anak ke alam terbuka. Anak bisa latihan hiking di sini. Kalau Ken sudah lebih besar, pasti saya ajak ke sini biar dia bisa berjalan sendiri menikmati tanah basah, rumput, kayu-kayu, dan hijau daun seperti yang abang lakukan kemarin. Kalau kesini, jangan lupa juga pakai baju yang nyaman dan bebas bergerak, sepatu yang tidak gampang licin, dan perlengkapan piknik. Ketemu satu keluarga yang ke atas langsung gelar makanan, menikmati waktu bersama orang tersayang di atas bukit menghadap ke pemandangan di bawahnya. Menyenangkan sekali~


Sekian dulu cerita kali ini. Kalau kamu apa aja yang dilakukan bersama keluarga atau teman di akhir pekan ini?


Cheers!

Sawitri Wening

Thursday, February 16, 2017

Weekly Note: Sakit & Hasil Pap Smear Test

Sudah dua kali menstruasi ini, saya pasti jadi merasa kurang enak badan. Nggak seperti biasanya. Tapi, kemarin yang terparah yang saya alami. Badan benar-benar lemas, demam, mengigil, pusing, pegal, kram, semua jadi satu. Rasanya udah lama sekali terakhir kali saya sakit terkapar tak berdaya seperti kemarin. Positifnya, saya jadi banyak istighfar. 

Alhamdulillaah, nggak enak badannya hanya sekitar 2 hari. Sekarang sudah jauh lebih enakan walau masih pusing sedikit. Bersyukur juga karena saat tumbang begini, suami sedang libur kuliah. Jadi, bisa full jagain Ken sekaligus memasak dan mengurus semua pekerjaan rumah sendiri karena seriously saya benar-benar lemah banget kemarin sampai sebagian besar waktu saya habiskan dengan tidur. Saya harap ini semua hanya karena menstruasi dan akan mereda segera. Saya bersyukur sekali karena suami saya mau melakukannya sambil merawat saya (re: termasuk mijitin dan ngerokin, hahahha). Alhamdulillaah, hari ini saya sudah bisa kembali memasak, bisa kembali joget-joget sama Ken, menemaninya bermain, mengajarinya sesuatu, walau yaah masih rasanya pengin tiduran aja. Sekarang, sudah malam malah nggak bisa tidur dan akhirnya memutuskan untuk menulis ini.

Ken sedang menghibur saya :)


Pap Smear Test
Minggu ini saya juga merasa lega sekali karena hasil cervical cancer test, yang saya lakukan beberapa minggu lalu, akhirnya keluar. Alhamdulillaah, ternyata hasilnya normal. Sebelumnya, saya sempat khawatir karena menstruasi bulan lalu, saya mengalami pendarahan cukup lama dan tidak teratur. Pengalaman yang benar-benar membuat saya bingung, berkaitan dengan kewajiban beribadah. Menstruasi selesai dalam waktu 15 hari, lalu berlanjut lagi selang 3 hari setelahnya, berhenti dan muncul lagi 3 hari setelahnya. Setelah diperiksa memang ada peradangan di serviks saya dan kebetulan saat itu saya mendapat undangan dari NHS (National Health Service) untuk melakukan screening kanker serviks. NHS kalau di Indonesia mungkin mirip seperti BPJS ya. Undangan yang diberikan berupa surat, jadi pihak NHS aktif memberikan reminder ataupun pemberitahuan mengenai programnya, termasuk tentang layanan screening kanker serviks ini. Sifatnya opsional, tapi saya mengambil kesempatan ini, karena gratis, dan kebetulan pada saat itu saya sedang ada keluhan. Balik lagi, peradangan pada serviks saya saat itu disebabkan oleh fungus dan itu semua penyebabnya bisa bermacam-macam. Saya hanya diresepkan satu tablet obat, dan alhamdulillaah pendarahan berangsur mereda. 

Setahu saya, di Indonesia, BPJS juga memiliki program serupa. Tapi, mungkin sosialisasinya masih kurang ya sehingga kita yang mesti rajin cari info untuk tahu ada program-program semacam ini. Ini poster yang saya dapatkan dari website info mengnai BPJS. Mungkin bisa cari tahu sendiri apakah masih berlaku atau tidak, bagi yang tertarik melakukan pap smear test. Sebelumnya, saya juga pernah melakukan tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) saat melakukan pemasangan KB di puskesmas, tepatnya pada bulan Desember 2015. Itu juga ditawarkan oleh pihak puskesmas. Metode ini memang tidak lebih akurat dibandingkan pap semar test. Alhamdulillaah, saat itu juga hasilnya negatif. 

sumber: klik di sini

Dari surat hasil pemeriksaan pap smear test, dituliskan pemeriksaan selanjutnya sebaiknya dilakukan 3-5 tahun lagi. Sehingga saya akan mendapatkan surat notifikasi dari NHS untuk melakukan pemeriksaan lagi pada tahun 2020 (kayaknya sih udah nggak di Inggris lagi tuh, hahaha).  Pap smear ini sifatnya bukan mencegah, tapi mencari tahu. Jadi, dalam jeda 3-5 tahun itu kita harus waspada juga apabila muncul tanda-tanda adanya kanker serviks (bisa dicek di sini).  Rasanya tes pap smear gimana? Rasanya biasa aja mak, nggak lebih sakit dari kontraksi pas melahirkan ataupun pasang IUD kok. Eh, itu sih terlalu horor ya perbandingannya. Tapi, serius biasa aja, paling risih aja sih pas pelaksanaannya. Yang penting, buat saya, pastikan yang mengambil sampel adalah dokter/perawat perempuan.

Jadi, apakah mbak-mbak dan ibu-ibu di sini sudah atau akan melakukan tes pap-smear? 



Have a good day!

Sawitri Wening

Sunday, February 5, 2017

Hal Baru Ketika Berada di Bristol (Part 2)




Halo! 

Kali ini saya mau sharing lagi tentang hal-hal baru apa yang saya temui ketika tinggal di Inggris, atau lebih tepatnya di Kota Bristol. Heheh, part sebelumnya, judulnya sengaja saya ganti soalnya ternyata kebiasaan satu kota dengan kota lainnya bisa berbeda-beda. Contohnya saya rasakan sekali waktu saya ke London, di mana sistem transportasi di sana sudah terkoneksi satu dengan lainnya, moda transportasi dan pembayarannya pun agak berbeda dengan yang ada di Bristol, dan mungkin masih banyak lagi perbedaan lainnya. Jadi, ini beberapa hal baru lainnya yang menurut saya berbeda dengan apa yang saya biasa temui di Jakarta.

1. Self-Check Out di Supermarket
 Di mini market ataupun supermarket di sini, tersedia yang namanya mesin "self-check out" dimana pembeli bisa melakukan pembayaran tanpa melalui kasir. Jadi, kita scan sendiri barangnya dan memasukkannya ke dalam kantong plastik sendiri (ini bisa memilih, mau beli plastik atau tidak). Karena self-service biasanya pembayarannya hanya bisa menggunakan kartu. Tapi, ada juga sih yang bisa menggunakan cash, tapi hanya menerima nominal uang tertentu. Self-service semacam ini juga diterapkan perpustakaan, dimana pengunjung bisa meminjam dan mengembalikan buku tanpa melalui petugas. Menurut saya, ide ini bagus sih. Membuat waktu berbelanja lebih efisien karena melayani sendiri, jadi proses transaksi jadi lebih cepat. Proses belajar dibawah aja yang bikin lama, tapi kalau udah biasa lumayan menghemat waktu.



 2. All day Ticket Bus
 Biaya transportasi di sini mahal, saudara-saudara. Berasa banget kalau diconvert ke rupiah. Kalau di Jakarta naik bus hanya sekitar Rp 5000-12000 atau bahkan bisa lebih murah dengan ojek online. Di sini, kalau naik bus minimal kita mesti mengeluarkan uang £1 (atau sekitar 17 ribuan) untuk 3 stops pertama. Mungkin jumlah itu nggak seberapa untuk sebagian orang, tapi untuk kami, percayalah jumlah segitu lumayan berasa apalagi kalau naik bus terus-terusan bisa bikin budget bulanan defisit karena memang alokasi budget per bulan kami nggak banyak. Oke sekian curhatnya. Nah, enaknya kita bisa beli one day ticket itu sekitar £4 bisa dipakai ke mana aja sampai puas dalam satu hari itu (kalau untuk yg outer area kalo nggak salah sekitar £6.5). Kalau mau berhemat lagi ada yang namanya tiket mingguan atau bulanan. Bahkan kalau student bisa dapat diskon lagi. Tapi, terbayar lah ya jumlah segitu dengan fasilitas yang nyaman dan pengelolaan transportasi yang profesional dan bersih. Bisa nggak ya transportasi di Indonesia bisa senyaman ini. Yang sudah mulai terasa sih kereta ya, menurut saya. 

3. Nggak ada Susu UHT
Serius selama saya di sini, belum pernah sekalipun nemu susu UHT yang satuan gitu lho kayak macam ultramilk. Ini penting banget lah buat ibu beranak satu yang usianya udah di atas satu tahun, buat minuman rekreasional. Alhasil, Ken kalau lagi iseng aja ikut minum susu cair pasteurisasi ayah-ibunya atau makan yoghurt atau susu almond. Nggak masalah sih, tapi aneh aja karena di Indonesia super gampaaang cari susu uht kotak, ya kan?

 4. Suitable for Vegetarian/Halal Food 
Kalau di Indonesia, yang saya lihat kalau beli makanan adalah label bundar berwarna hijau bertuliskan "halal" dari MUI, di sini yang di lihat adalah label bundar dengan tulisan "suitable for vegetarian". Label ini banyak, banyaaak banget ada di kemasan makanan. 

 6. Rawan Maling Sepeda
Beberapa waktu lalu, suami saya kehilangan seped yang di parkir di depan rumah, huhu. Memang kalau nggak mengalami sendiri nggak akan tahu seberapa rawannya kasus maling sepeda di sini. Pantas saja di jalan-jalan sering ada tulisan untuk para pesepeda harus berhati-hati dengan pencurian sepeda. Malah menurut berita ini paling tidak ada 5 sepeda yang hilang setiap harinya di Bristol. 


7. Midwife Visits (post-natal)
Di Bristol, setiap ibu yang habis melahirkan akan mendapatkan kunjungan bidan, kalo nggak salah selama 10-14 hari (source: nhs.uk). Fungsinya apa? Selain memantau perkembangan bayi kayak berat badan, cek jaundice, dsb. Kunjungan bidan ini juga memperhatikan kondisi ibu pasca melahirkan. Jadi, kita nggak usah capek-capek ke klinik cukup duduk anteng aja di rumah, dan bidan akan datang untuk membantu. Menurut saya program ini baguuuus banget karena seperti yang kita tahu, ibu pasca melahirkan itu umum mengalami masalah-masalah seperti baby-blues, puting lecet, pusing, lelah berlebih, dsb. Kebayang kan betapa bermanfaatnya kunjungan ini untuk membantu menjaga kesejahteraan jiwa dan kesehatan ibu. 

8. Wajib Vaksin Flu
 Kalau di Indonesia, Vaksin flu itu ibaratnya hanya vaksin tambahan aja atau nggak wajib. Di sini vaksin flu itu wajib terutama kalau udah masuk winter karena virus flu lebih bisa bertahan di suhu dingin, di tambah saat winter sinar matahari berkurang (karena siang yang lebih pendek dan biasanya lebih sering mendung). Ken yang juga termasuk jarang flu atau kalau flu biasanya sembuh dalam seminggu, sebelum dapat vaksin, dia meler atau ingusan terus selama berminggu-minggu. Setelahnya, Alhamdulillaah sehat wal afiat. Oiya sekadar informasi, di sini umunya vaksin flu untuk anak itu diberikan lewat hidung. Tapi, setelah saya cari tahu, dimention juga di web nhs, nasal flu vaccine ini mengandung porcine gelatine (gelatin babi). Jadi, untuk Ken kemarin saya request untuk injeksi saja. Vaksin di sini gratis dan kalau mau ambil mesti bikin appointment dulu, umumnya nunggu selama 2 minggu. 

9. Charity Shop/Second-Hand Stuff
Hal baru lainnya adalah tentang charity shop. Saya kurang familiar dengan istilah ini saat di Indonesia. Nah di sini, saya menemukan cukup banyak toko-toko yang menjual barang dimana hasil penjualannya digunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Biasanya yang dijual adalah barang-barang secondhand. 


10. Banyak Older Workers 
Di sini, sering sekali lihat orang tua masih bekerja. Usianya semuanya mungkin sekitar di atas 50 tahun. Bekerja sebagai penjaga kasir di toko besar, sebagai petugas admin di perpus, tukang bangunan, petugas klinik, dsb. Hal yang menurut saya cukup jarang ditemui di Indonesia, apalagi untuk pekerjaan frontliner. Saya sendiri takjub waktu lihat banyak nenek-nenek jadi kasir di Primark. Tapi, kalau dilihat sekilas memang kebiasaan di sini membuat para older people lebih sehat, contohnya aja dengan jalan kaki. Saya seriiiing banget lihat orang tua yang sudah jompo, masih jalan-jalan sendiri naik-turun bus hanya dengan bantuan trolley, tanpa ada orang lain di sampingnya. Dari hasil baca-baca, kenapa banyak orang tua yang tetap mau bekerja walau udah masuk usia pensiunnya, salah satunya (selain mungkin karena uang ya) adalah untuk menjaga well-being. Banyak yang merasa dengan mereka tetap produktif, mereka akan merasa lebih sehat fisik maupun mental karena tubuh tetap diminta untuk bekerja. Mempekerjakan older people ini juga diatur sama ketenagakerjaan di UK, jadi employer tetap mesti memperhatikan waktu dan beban kerja yang diberikan. Such a good thing, isnt it?

Okay, sekian dulu sharingnya ya. Mungkin nanti akan ada part-3 nya karena saya yakin masih banyak banget yang bisa dieksplor. Mmm, kalau lagi ngomongin ini pasti suka iri sendiri deh sama negara maju yang memang apa-apa terasa lebih nyaman. Saya suka ngobrolin hal ini sama suami saya tentang kapan ya Indonesia bisa semaju di sini. Fasilitas di sini memang bisa di bilang lebih baik, tapi semua itu nggak akan jadi nyaman kalau warganya nggak sadar untuk ikut mejaga. Contohnya, nggak coret-coret bus, budaya mengantri, nggak buang sampah sembarangan, dan yang penting adalah kejujuran.

Cheers!

Sawitri Wening






Sumber:

1. http://m.bristolpost.co.uk/bikes-day-stolen-bristol/story-28594497-detail/story.html
2. http://sitn.hms.harvard.edu/flash/2014/the-reason-for-the-season-why-flu-strikes-in-winter/ 
3.https://www.google.co.uk/amp/s/amp.theguardian.com/lifeandstyle/2015/aug/01/still-working-aged-in-70s-80s-90s
4. http://www.expertslikeyou.com/wp-content/uploads/2015/09/welcome-to-bristol.jpg
5. http://riyadhconnect.com/wp-content/uploads/2013/09/self-service-counter.jpg