Gambar: Google |
Gambar: Google |
Lebih Hemat dibanding Pakai Pospak
Setelah ngobrol banyak dengan grup Mamah2 Psiko dan Mahmud Abas baru tahu ternyata, merek clodi itu banyak, tinggal pilih mau yang buatan lokal atau yang premium import. Yang lokal, dengan harga terjangkau kualitasnya nggak kalah dengan yang import. Jadi, kalau mau hemat, bisa banget beli yang merek lokal. Harga terjangkau dan kalau dikalkulasi jangka panjang bisa menghemat berkali-kali lipat dibanding pakai pospak sampai toilet training, dan masih bisa diwariskan ke adiknya (ciee.. dah ngomongin adik aja, padahal Ken baru mau 3 bulan) dengan perawatan dan penyimpanan yang tepat.
Tapi, nyesel juga sih baru mulai beralih ke clodi sekitar sebulanan yang lalu, jadinya kalau niat menggunakan clodi full-time, jadi kejar tayang padahal clodi baru dicicil sedikit. Di awal memang akan terasa menguras kantong, apa lagi kalo beli langsung banyak...beuh! Investasi di awal sih. Makanya, bunda kalau niat anaknya menggunakan clodi nanti semenjak hamil cicil beli clodi biar nggak gitu berasa pengeluarannya. Lumayan lah sebulan beli 1-2 clodi gitu.
Sampai sekarang Ken baru punya 12 clodi dan harus langsung dicuci untuk dipakai di hari berikutnya. Kalau malam dan pergi-pergi, Ken masih menggunakan pospak karena selain alasan lebih praktis, kami sudah terlanjur setok, jadi ya dihabiskan dulu sembari mencicil beli clodi lagi biar bisa full pake clodi (doain emaknya istiqomah ya, terutama cuci clodinya... heheh).
Saking semangatnya beralih ke clodi, saya
jadi kalap belanja clodi. Di bulan awal beli 10 clodi, 3 diantaranya dapat
gratisan—kompensasi dari overdue pengiriman
barang online shop (Hihih… ada aja ya
rezeki). Bulan selanjutnya saya harus menahan diri dulu untuk membeli clodi
maksimal 2 buah per bulan dan clodi resmi masuk wishlist prioritas saya sekarang ;D
Lebih Ramah Lingkungan
Alasan lain yang bikin saya tertarik untuk beralih dari
pospak ke clodi adalah simply untuk
mengurangi perasaan bersalah saya karena menghasilkan gunungan sampah pospak
semenjak Ken lahir, Apalagi newborn kan
yang setiap abis nenen pasti pup, sehari bisa menyampah kurang lebih 8 pospak
kotor. Ternyata, ini juga menjadi alasan utami ayahnya Ken ketika saya
berdiskusi soal beralih ke clodi yang pada akhirnya mendukung ide saya. Bapak
saya bahkan sempat bertanya apa ada alternative lain selain menggunakan pospak
untuk bayi, sedih melihat banyaknya sampah popok kotor di rumah.
Melihat pospak kotor itu saya jadi berpikir, kemana perginya
ya popok-popok kotor itu padahal ini baru saya, belum ada berjuta-juta bayi
lain yang menggunakan pospak. Jadi, menurut saya cukup bijak kalau kami mulai
beralih ke clodi yang bisa dipakai berkali-kali dan pun kalau harus dibuang
karena tidak layak pakai, jumlahnya tidak akan sebanyak pospak kotor. Ini juga
yang bikin saya semangat cuci clodi setiap hari.
Lebih sehat untuk
Kulit
Ini adalah hal lain yang membuat clodi mempunyai nilai lebih
di mata saya dibandingkan pospak. Setelah dicobakan clodi, Ken jadi terhindar
dari ruam. Ini karena bahan clodi lebih alami dibandingkan dengan pospak yang
memang mengandung bahan kimia, sehingga meminimalisasi risiko terkena penyakit
akibat zat-zat berbahaya kimiawi. Selain itu, menggunakan clodi, saya tidak
perlu mengaplikasikan bedak atau rash
cream ke pantat Ken karena selain tidak perlu, penggunaan keduanya bisa
menurunkan performa clodi sehingga daya serap clodi akan berkurang.
Mencuci clodi juga ternyata ada tekniknya lho, kalau
menggunakan deterjen sebaiknya ¼ kali dari jumlah deterjen yang biasa kita
pakai (CMIIW ya..) sebab sisa deterjen yang menempel pada clodi juga dapat
mengurangi performa clodi. Ken sendiri tidak menggunakan deterjen untuk mencuci
clodi, tapi menggunakan laundry ball “Ecowash” yang bebas deterjen, sehingga clodi benar-benar bebas bahan kimia dan lebih
sehat untuk digunakan si kecil.
Merek Clodi yang Sudah Pernah Dicoba
Sebagai pemula, belum banyak variasi merek clodi yang saya
coba. Tapi, saya mau sharing sedikit
deh, siap tahu membantu yang lagi cari-cari tahu soal merek clodi. Simak di
bawah ini ya.
1. Babyland
Ini adalah merek clodi pertama
yang saya belikan untuk Ken. Sudah pernah dipakai malam hari dan tidak rembes
ataupun bocor. Kurang suka dengan bahan inner-nya
yang agak berbulu. Saya pikir Ken akan tidak nyaman memakai clodi ini, ternyata
nyaman-nyaman saja tuh. Bahan outernya beda-beda
ada yang agak tebal dan kaku, ada juga yang halus. So far, clodi favorit Ken ada di merek ini yang bermotif jeans
karena bahan outer-nya halus sekali.
Babyland |
2. GG B-Dipe
Beli clodi ini karena banyak
direkomendasikan dari review emak-emak di blog. Suka dengan bahan outer-nya yang halus dan insert-nya yang besar, tebal dan
dilapisi oleh fleece jadi bisa
digunakan untuk clodi tipe coveria. Sayangnya, kalau sudah agak lama dipakai GG
ini jadi agak pesing. Tapi, overall suka
dengan cutting dan bahannya.
3. Sobi Minky
Suka dengan bahan outer-nya yang seperti bludru dan cutting-nya yang pas untuk Ken. Sayangnya, waktu Ken pupnya lagi
banyak suka bocor samping meskipun sudah ada inner gusset. Tapi, untuk pemakaian secara umum masih oke sih.
Sobi Minky |
4. Pempem
Modelnya simple dan motifnya lucu. Suka
dengan insert-nya yang berbahan litty karena mudah dicuci dan cepat
kering. Kurang suka dengan outer-nya
yang agak kaku.
5. Smart Kids
Hampir sama dengan pempem, namun bahan outer-nya lebih halus dan insert-nya bukan litty. Menurut saya kurang cocok digunakan untuk malam hari atau
lebih dari 3 jam.
6. Bebibum
Ini satu-satunya clodi tipe coveria yang saya
punya, sisanya tipe pocket. Jarang digunakan untuk Ken karena terlalu bulky. Meskipun tipe coveria, tetapi
tidak bocor digunakan saat Ken pup.
Bagaimana, bunda? Apa tertarik
juga untuk beralih ke clodi seperti saya? Awalnya saya sempat urung untuk
menggunakan clodi, saya pikir menggunakan clodi itu mahal, ternyata untuk
jangka panjang justru lebih hemat. Saya pikir mencuci clodi itu rempong,
ternyata nggak juga lho—bahan inner clodi
sangat mudah dibersihkan dari kotoran pup. Saya pikir menggunakan clodi itu
rempong, ternyata sama saja dengan menggunakan pospak, bedanya pospak tinggal
buang kalau clodi ya dicuci. Memutuskan beralih ke clodi itu memang pilihan dan tetap ada plus minusnya, tetapi menurut saya ini pilihan yang baik. Jadi, yuk bunda ubah mindset dulu kalau menggunakan clodi itu serba repot dan #makeclothmainstream ;)
*Silakan kunjungi website ini untuk referensi lebih lengkap soal clodi:
Cheers!
- SW -
Clody yg digantung warnanya lucuuuy
ReplyDeletehahah warna-warni ya..
Deleteclodi banyak plus-nya dibanding popok biasa yah mbak? kayaknya kalo ada anak kedua nanti harus pakai clodi nih :)
ReplyDeleteTFS mbak, artikelnya bermanfaat :)
Yuk cobain pake clodi untuk anaknya nanti..
DeleteSama-sama, mbak... alhamdulillaah kalau bermanfaat
Bener banget. Clodi tuh investasi jangka panjang. Bisa diwariskan ke adiknya kelak :))
ReplyDeleteyup :)
DeleteClodi juga ada yang murah, coba gabung sama grup Kompoka yg nanti ada grup pembuat popok kain, handmade tapi bahan yg digunakan untuk pul, inner sama outernya juga sama jadinya lebih murah. Oh iya, kalau bisa ditambahi lagi tulisannya sekalipun clodi harus tetap diganti maksimal 4 jam ya ^_^
ReplyDeleteSalam kenal.
Wow.. grup dimana itu? Facebook kah?
DeleteTerima kasih sudah diingatkan mbak.. sudah saya tambahkan ke tulisannya.
Salam kenal juga :)