Mungkin ini akan menjadi postingan paling narsis karena di sini saya akan membahas sebuah nama. Nama saya sendiri, Dewi Wening Sawitri. Banyak orang bilang, “apa lah arti sebuah nama”, tapi menurut saya, terkadang dalam nama itu sendiri terkandung sebuah makna. Apalagi nama yang diberikan orang tua kepada kita. Pasti memiliki arti dan maksud tertentu seperti doa dan harapan yang ditujukan untuk si buah hati.
Apa yang bisa anda tangkap apabila mendengar sebuah nama Dewi Wening Sawitri untuk pertama kalinya? Saya tidak pernah menanyakan langsung pertanyaan tersebut kepada orang-orang di sekitar saya, namun dari obrolan yang pernah saya lakukan dengan mereka, dapat disimpulkan bahwa yang paling mencolok dari nama saya adalah unsur-unsur jawa yang kental di sana. Tanpa saya beri tahu, mereka sudah tahu bahwa saya atau paling tidak orang tua saya berasal dari tanah jawa, jogja tepatnya. Setelah besar, saya tidak heran mengapa orang tua saya memilih nama itu untuk saya. Mereka adalah orang yang masih sangat menghargai tanah asalnya, terutama kebudayaan jawa, sehingga nama yang diberikan untuk saya dan saudara-saudara saya adalah nama yang berbau khas jawani.
Karena menurut saya setiap nama memiliki makna, saya sempat menanyakan arti atau maksud yang sesungguhnya kenapa ayah saya memilihkan nama tersebut sebagai nama bayinya yang kedua. Berikut adalah penjelasan yang diberikan ayah saya : Dewi berarti perempuan (ini cukup jelas saya rasa). Wening diambil dari nama tengah ayah saya, yang berarti bening. Sawitri adalah nama salah satu tokoh pewayangan (ayah saya adalah seorang seniman jawa) sering juga dikenal dengan Savitri.
Dari kisah yang pernah saya baca, dikisahkan Savitri adalah seorang putri dari suatu kerajaan di India. Karena teramat sangat anggun, para lelaki justru enggan meminangnya. Suatu hari ayahnya atau Raja dari kerajaan itu khawatir kalau anaknya tidak segera menemui jodohnya. Sang raja yang mulai sakit-sakitan khawatir kalau tidak akan ada penerus tahtanya kalau putrinya tidak segera menikah. Sang Putri pun berdoa kepada para dewa dan mendapat wahyu kalau suaminya bernama satyavan. Sayangnya, satyavan diramalkan berumur pendek dan hanya akan hidup setahun lagi. Dengan ikhlas, Savitri menikah dan hidup bahagia dengan suaminya. Ia selalu bertapa dan berdoa kepada dewa agar suaminya diberi umur yang panjang. Sampai-sampai ia tidak mau beranjak dari pertapaanya. Suatu ketika, ia mendapat firasat kalau satyavan akan meninggal hari itu, saat ia sedang berburu. Savitri pun mengikuti suaminya berburu dan saat dewa kematian dating mengambil nyawa suaminya, Savitri mengikuti sang dewa kematian hingga kakinya sakit dan sebenarnya tak sanggupp untuk berjalan lagi. Namun, ia tidak menyerah dan karean kesetiaannya, sang dewa kematian mengembalikan nyawa suaminya. (ki nartosabdho)
Mungkin orang tua saya berharap agar saya dapat menjadi orang yang setia, yang memiliki dedikasi yang tinggi untuk orang-orang di sekitarnya. Saya pun berharap demikian. Menjadi seseoranr yang mau berkorban untuk orang yang disayanginya adalah hal yang mulia.
Jawa banget ya mbak, bagus namanya. Kalau nama jawa, saya jatuh hati sama nama Gendhis :D
ReplyDeleteHeheh makasih, mbak :)
DeleteHai wening :)
ReplyDeleteMakna namanya baguuuusss, sukaaaaa :D
Hihih.. makasih :)
DeleteTemen kuliahku dulu ada juga Mbak, yang namanya Wening. Orangnya cantik. Mba juga pasti cantik ya. Btw, saya juga orang Jawa loh.. dan senang juga dengan nama-nama yang bernuansa Jawa.
ReplyDeleteAamiin deh cantik, mbak.. Temen-temenku banyak yang bilang nama tengah aku ini unik karena jarang ada orang yang bernama "Wening".
Delete