Photo credit: Mba Nunuy |
Jadi, hari Sabtu kemarin kami melakukan perjalanan random. Saya jadi kangen jalan kaki random yang suka saya lakukan dengan sahabat saya waktu kuliah dulu. Iya, jalan kali nggak jelas arah tujuannya sambil ngobrolin hal apa aja yang kita suka. Mulai dari ngelilingin kampus di Depok, jalan-jalan ke daerah Taman Suropati, atau jalan di sepanjang Jalan Margonda yang ramai. Rasanya ingatan itu kembali bangkit ketika kami memutuskan untuk ikut ajakan Mas Huda dan Mba Nunuy ke Blaise Castle pagi itu. Katanya tempatnya tak jauh dari tempat pengajian yang memang mau kita datangi siang itu.
*
Bermula dari drama pagi hari, ketika ayahnya Ken tak kunjung pulang dari mesjid untuk sholat subuh. Padahal jam sudah menunjukkan hampir pukul setengah delapan pagi, dan langit sudah terang. Masalahnya, ayahnya Ken nggak bawa hp, jadi saya nggak bisa ngecek. Panik lah saya, karena nggak biasa-biasanya kayak gini. Biasanya abis sholat subuh di mesjid, dia sudah di rumah lagi sebelum matahari terbit. Jadi, saya tanya tetangga yang biasa sholat subuh di mesjid juga, tapi ternyata hari itu lagi nggak subuh di mesjid. Saya tetap menyuapi Ken, tapi kopi saya sudah dingin sebelum diseruput dan perut sama masih kosong. Mana lah nafsu makan kalau cemas memikirkan suami yang nggak ada kabar. Deuh, udah deh pikiran dah kemana-mana. Mengingat kami sedang ada di negeri orang dan banyak hal yang belum familiar ada di sini, sehingga hal yang saya pikir biasa-biasa aja kalau di Indonesia, jadi nggak biasa. Akhirnya, Mas Huda atau Abay menawarkan untuk menyusul suami saya ke mesjid. Nggak lama, dia sampai rumah cengengesan, pasti karena paham banget kalau istrinya sebegitu cemas sampai tetangga nyariin dia ke mesjid. Singkat cerita, a lesson has learned.
"Diajakin Mas Huda tuh ke Blaise Castle, katanya dekat rumahnya Bu Bibah. Sekalian ajak Ken main," kata suami saya. Tumben saya pagi itu nggak mager keluar rumah, biasanya suka mager alias males gerak. Soalnya mikir Ken pasti senang kalau bisa main di luar ada temannya, jadi saya mengiyakan.
*
Iya, sempat googling dulu seperti apa sih castle-nya. Oh, iya biasa aja sih bukan bangunan besar dan banyak ornamennya, tapi kayaknya seru juga bisa ajak Ken jalan dan lari di rerumputan. Tapi, kami nggak ada yang tahu kalau jalan menuju ke castle itu adalah sebuah perjuangan, hahahah. Jadi, pikir saya begitu turun bus, jalan sebentar langsung ketemu castle-nya. Jadi, kostum pun menyesuaikan dengan acara utama aja, yaitu ke pengajian. Pakai rok jersey dan flat shoes. Ternyata, mesti masuk hutan dong. Beneran hutan, nggak ada petunjuk, jalannya masih tanah basah gitu, dan karena letaknya di atas bukit, jadi mesti dorong-dorong stroller nanjak. Ah, seru lah!
Di pintu masuk area ini, ada playground yang bisa dinikmati mulai dari toddler sampai adult juga bisa kayaknya dan nggak jauh dari situ, ada museum "Blaise Castle House" tapi hari itu sedang tutup. Jadi, kami memutuskan untuk mencari castle-nya karena bangunannya dari luar nggak kelihatan sama sekali, di atas bukit dan tertutup pepohonan. Makanya juga kami sempat nyasar dan ada adegan di kejar anjing segala, hahhaha. Jadi, ternyata tempat ini semacam dijadikan tempat buat orang-orang yang mau membiarkan anjingnya bermain di alam bebas. Jadi, anjing-anjing itu nggak ada yang dikasih tali dan hilir-mudik banyak banget, dan kami semua karena nggak terbiasa jadi horor sendiri, huhuhu...
Di depan museum Blaise Castle House |
Setelah tanya orang karena nggak yakin, jalannya turun, ternyata benar kami salah jalan. Akhirnya balik lagi dan mesti nanjak naik melewati jalanan yang nggak disemen ataupun diaspal, intinya nggak ramah stroller kecil. Untungnya stroller yang kami bawa bannya besar. Di tengah perjalanan, kami menemukan dua cabang jalan yang satu agak terjal, tetapi lebih dekat dan satunya lagi tidak lebih terjal tetapi harus lebih memutar. Kami memilih jalan yang kedua karena membawa stroller. Tak lama, kami memutuskan untuk meninggalkan stroller kami karena ada jalan tembus yang tidak mungkin bisa dilewati stroller besar seperti yang kami bawa. The babies pun akhirnya di gendong, dan tak lama kemudian sampai lah kami di tempat bangunan tua itu berdiri, Blaise Castle!
Ini dia Blaise Castle itu... Looks a bit creepy ya... |
Ayah siap-siap ngangkut Ken dari Stroller buat nanjak naik, Strollernya kami tinggal. |
Jalan kecil menanjak menuju puncak bukit |
Foto dulu sama Ken dan Abang Wafi |
Saya lagi suka iseng bikin video soalnya seru nggak sih bisa diputar lagi nanti kalau lagi pengin nostalgia. Ini dia video keseruan kami mencari Blaise Castle:
Sebenarnya, ini tempat yang bagus untuk mengenalkan anak ke alam terbuka. Anak bisa latihan hiking di sini. Kalau Ken sudah lebih besar, pasti saya ajak ke sini biar dia bisa berjalan sendiri menikmati tanah basah, rumput, kayu-kayu, dan hijau daun seperti yang abang lakukan kemarin. Kalau kesini, jangan lupa juga pakai baju yang nyaman dan bebas bergerak, sepatu yang tidak gampang licin, dan perlengkapan piknik. Ketemu satu keluarga yang ke atas langsung gelar makanan, menikmati waktu bersama orang tersayang di atas bukit menghadap ke pemandangan di bawahnya. Menyenangkan sekali~
Sekian dulu cerita kali ini. Kalau kamu apa aja yang dilakukan bersama keluarga atau teman di akhir pekan ini?
Cheers!
Sawitri Wening
Seru dan cantik banget trip to Blaise Castle nya Wit :)
ReplyDeleteIya, Sari.. Seru bgt perjalanan kesananya
Deleteasyik ya mbak punya kesempatan berlibur ke blaise castle...
ReplyDeleteiya, Mba Prana.. Alhamdulillaah. Bukan liburan sih.. ini jalan2 aja soalnya cuma sejam dari rumah. heheh
Delete