Menikah berarti menemukan
kebiasaan pasangan yang tidak kita ketahui sebelumnya. Bahkan, bisa jadi tidak
pernah sedikit pun terbayangkan di dalam pikiran kita bahwa pasangan kita
memiliki kebiasaan tersebut. Lebay. Tapi memang begitu adanya. Inilah yang
menjadi salah satu bumbu dari pernikahan yang membuat jalannya pernikahan
semakin berwarna. Kadang bikin sebel, kadang bikin marah, namun tidak jarang
malah bikin kita tertawa dan ingin memukul-mukul manja pasangan kita. Jangan
ngiri ya. :p
Pada kesempatan ini, izinkanlah
saya untuk menyampaikan secara singkat dan jelas salah satunya. Thanks for reading, btw!
---
Saat itu, saya dan istri sedang
menunggu antrian di bidan untuk kontrol kandungan kami istri saya. Alhamdulillaah, kami menemukan
bidan profesional yang sangat berpengalaman di dekat kontrakan kami di Depok.
Padahal waktu itu kami iseng saja mencoba kontrol di bidan itu, alasannya ya karena
dekat. Dan ternyata kesan pertama begitu menggoda! Fasilitasnya bagus, terdapat
beberapa kamar pasca bersalin yang
bersih dan nyaman, sudah memiliki USG, harganya relatif murah, dan ada ruang
tunggu dengan LCD TV dan pendingin ruangan.
Selain itu, ibu bidan di sana
sangat informatif sekali. Begitu mengetahui ini kehamilan pertama istri saya,
beliau memberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya mengenai gambaran bagaimana
menjaga kehamilan kepada kami. Apa yang boleh, apa yang tidak boleh, dan apa yang
mesti diperhatikan. Saya rasa tidak banyak dokter yang melakukan ini kalau
tidak kita tanya secara detil. Dan yang terpenting, ibu bidan tersebut sangat
pro-ASI! Beliau juga mengetahui kapasitasnya sebagai bidan. Jadi apabila sudah
di luar pengetahuan dan kemampuannya, beliau akan merekomendasikan untuk
dirujuk ke dokter kandungan yang juga praktek di sana. Usut punya usut,
ternyata ibu bidan tersebut sudah sangat senior. Beliau memulai praktek dari
tahun 1984. Wow! Bahkan lahir pun belum saya. Buat yang penasaran, ini alamatnya di Depok. Namanya Bidan Jeanne.
Btw, saya sebenarnya bukan mau bercerita soal ini. Tapi entah
kenapa dorongan hati saya berkata untuk menceritakan dengan jelas bidan
tersebut. Barangkali ada yang lagi cari-cari tahu info soal itu. Hehe. Okay, back to topic.
Saat itu, saya dan istri sedang
menunggu antrian di bidan untuk kontrol kandungan istri saya. Saya lupa
harinya, tapi entah kenapa pada siang hari itu sangat banyak yang ingin kontrol
kandungan di sana. Melihat antrian yang begitu panjang, kami memutuskan untuk
menunggu di ruang tunggu sambil menonton tv.
Saya (S): Lama juga ya sayang. Laper ngga? Mau aku beliin cemilan dulu?
Istriku Lucu (IL): Iya boleh deh, aku juga laper. Di warung depan situ
aja deket.
S: Okee, kamu mau apa? (sambil julurin tangan minta duit)
IL: Aku mau sari kacang ijo sama biskuit-biskuit gitu. (sambil ngasih
duit dari dompet)
Setelah mendapatkan uang dari
istri saya, saya bergegas menuju warung terdekat. Saya tidak mau menyia-nyiakan
waktu dan membiarkan istri saya kelaparan. Saya tahu mengandung itu membutuhkan
energi yang besar, so butuh banyak
makan pastinya. Sesampainya di warung, saya membelikan sari kacang hijau
pesanan istri saya beserta beberapa biskuit dan coklat. Saya sendiri membeli
susu strawberry. Begitu mendapatkan
semuanya, saya segera kembali ke bidan. Tentunya dengan tidak lupa membayar
semua item yang saya beli.
S: Ini sayang. Aku beliin biskuit sama coklat aja ya jadinya (sambil
ngasih plastik berisi cemilan)
IL: Makasih ya sayaang. :* (langsung mengambil biskuit dan sari kacang
hijau)
S: (mengambil kotak susu dari plastik dan menusukkan sedotan)
Kebetulan saya juga sudah haus
saat itu. Sambil meminum susu, saya mengecek hp. Barangkali ada notifikasi yang masuk. Atau mungkin ada yang transfer
uang ke rekening saya. Ngarep. Melihat tidak ada yang menarik dan tidak ada
notifikasi baru di hp, saya langsung memasukkan
hp saya ke kantong. Rasa-rasanya
hanya 5 detik saya melihat layar hp saya. Setelah itu..
S: Sayang, bagi sari kacang ijonya dong. Nyobain.
IL: (membalas dengan tatapan ini)
IL: Yaaaaaaah, udah abis sayang. Ngga bilang daritadi sih kalau mau!
S: Lah! Perasaan aku cuman liat hp sebentar doang tadi!
IL: Maaf ya sayaaang.
S: Huft. (ceritanya ngambek)
Nggak habis pikir saya! Ketika saya meleng sedikit untuk melihat hp, istri saya sudah menghabiskan
minuman sari kacang hijaunya! Cukup waktu 5
detik saja bagi dia. 5 DETIK! Setelah
itu saya tertawa habis-habisan, saya baru tau kalau istri saya bisa seperti itu.
Karena selama ini, dia termasuk perempuan yang makannya tidak banyak. Apalagi rakus. Entah itu
karena memang haus atau apa. Oh, iya ini penampakan minumannya.
Mungkin bisa saja menghabiskan ini dalam 5 detik. Tapi apakah wajar? :p |
Saat itu, saya berpikir bahwa mungkin
hal tersebut adalah kebetulan. Namun seiring berjalannya waktu, saya menemukan bahwa dia
cukup sering melakukan kebiasaan itu. Es kelapa jeruk, teh dalam kemasan, susu
coklat, dan entah berapa minuman lain yang saya tidak sempat menyicipi karena
lupa bilang di awal kalau saya ingin sedikit nyobain. T.T
---
Saling menyicipi makanan dan
minuman merupakan hal yang wajar dilakukan bagi para pasangan saat makan
bersama. Bahkan, suasana seakan jadi makin romantis. Dari kisah ini, kita
dapat belajar bahwa apabila anda sedang makan atau minum bersama pasangan anda,
nyatakanlah DI AWAL apabila anda
ingin menyicipi makanan atau minuman yang sedang dia nikmati. Karena kita tidak pernah tahu, apakah 5 detik
ke depan makanan atau minuman itu masih tersisa di hadapan kita. Sebelum
semuanya terlambat, ingatlah pelajaran dari kisah ini. Lima detik yang
menentukan.
Salam,
MAR
Ceritanya kocak :D thank you for sharing :)
ReplyDeletesama2, Hana.. Thx jg sudah mampir. Anak psiko jg kan ya?
DeleteLucu banget dah cerita pasutri wening ini
ReplyDeleteThanks, Edooo :D
Deleteso sweet banget sebutan buat istrinya :)
ReplyDeletesaya juga pernah ngalamin, tapi tak secepat itu dech Mbak. Biasa kalau makan bawa anak kita gantian makannya. giliran saya makan udah dihabisin :)
Heheh.. iya aku jg kalo makan bawa anak gantiaan.
DeleteAh aslinya nggak 5 detik itu.. 10 detik, hahahah.