Saya bukan orang yang suka banget nonton film sih, dan harus
banget ngikutin film apa aja yang keluar di bioskop. Tapi, berhubung saya
ngefans banget sama Dian Sastro, jadi saya memutuskan berkeinginan untuk nonton
film terbarunya di bioskop. Duh, ribet ya bahasanya, hahah. Kenapa saya bilang
“memutuskan berkeinginan”? Yah, soalnya setelah melahirkan, biasanya saya
tahan-tahan tuh keinginan untuk nonton film di bioskop, secara nggak mungkin
ninggalin anak. Kayak waktu Captain America: Civil War keluar di bioskop, saya
pengin sih nonton tapi saya tahan keinginannya karena alasan yang sudah saya
sebutkan tadi. Tapi, begitu tahu AADC2 bakal keluar, plis lah langsung Whatsapp
suami bilang pengin bangeeeet nonton ini di bioskop. Saya yakin banget sih, pun
saya bilang ingin nonton ini itu di bioskop, pasti dibolehin suami--asal istri
senang ya. Asalkan kami ada solusi bagaimana mengkondisikan Ken selama 2 jam
ditinggal nonton film di bioskop sama ibunya.
Learn not to be
selfish
Yes, pelajaran pertama setelah menjadi orang tua adalah
semakin belajar untuk tidak egois. Hal itu secara otomatis aja sih akan muncul,
anak akan jadi prioritas utama. Kadang, nggak bohong, terasa jenuh dan ingin
lepas sejenak. Manusiawi. Suami juga mengerti sekali akan hal itu, apalagi doi tipe
orang yang bakal milih masak atau cuci clodi dibandingkan main sama Ken
lama-lama, capek katanya. Apalagi Ken sekarang makin aktif merangkak kemana2,
apa-apa mau dipanjat. Ngejagainnya ga boleh kalah aktif, fyuh.
Ok, balik lagi ke soal nonton di bioskop. Jadi solusi kami
adalah dengan nonton bergantian. Suami yang juga kepengin nonton, biasanya akan
ke bioskop sehabis pulang kerja dan akan pulang lebih malam dari biasanya. Ini
supaya wikennya, doi bisa menghabiskan waktu bersama saya dan Ken. Nah, sebagai
gantinya, suami bersedia untuk menjaga Ken selama film berlangsung asal sebelum
masuk bioskop cah lanang kami ini harus disusui dulu. Alhamduliaah, punya suami
pengertian dan saya tahu menghabiskan waktu berdua Ken untuk doi itu
gampang-gampang susah. Akan lebih mudah kalau Ken mau minum ASIP, tapi
sayangnya Ken tidak mau. Berhubung juga si gondut kesayangan makannya masih
ciprit-ciprit, ya mau nggak mau tetap ngintilin ibunya ke mall walau nggak
ikutan nonton. Jadi sebelum teater buka, saya sudah menyusui Ken sampai kenyang
jadi ketika dijaga ayahnya Ken tidak akan rewel cari susu.
Redefine the meaning
of dating (with spouse)
Yah, jadi nggak bisa nonton berdua suami dong. Sayangnya,
harus begitu. Secara saya nggak pakai pengasuh dan nggak tega nitipin Ken ke
mbautinya. Jadi, saya kasih tahu aja nih kondisinya ya begini, udah nggak bisa
pacaran unyu-unyu berdua lagi kayak waktu jadi pengantin baru. Kadang kangen
juga sih, sampe pengin deh sesekali nitipin Ken ke mbautinya. Tapi, tetep aja
nggak tega kalau masih sekecil ini karena nggak bisa meleng sedikit. Mungkin
kalau Ken sudah lebih mandiri, akan lebih mudah. Kata orang sih nikmatin aja
selagi masih bisa nempel terus sama anak. Yaa, nikmati saja.
Appreciate
Togetherness with The Kid
Kenyataanya, karena terlalu nempel sama Ken, saya jadi nggak
konsen dong nontonnya. Waktu itu dapat waktu nonton jam 5 sore, which means di tengah film saya harus
keluar bioskop buat sholat maghrib dan balik lagi setelahnya. Sebenernya, agak
sedih juga sih karena mesti ninggalin
film di tengah gitu. Tapi, saya jadi bersyukur, soalnya keluar bioskop ayahnya
langsung nyamperin saya untuk jalan sama-sama ke mushola. Waktu itu, Ken dengan
tampang melas minta gendong saya kayak udah lamaaa banget nggak ketemu. Mana,
anak ini mulai bisa bilang “ibuu.. ibuubuu..” Hah, hati ibu mana yang nggak
meleleh liat anaknya seperti itu. Jadi, yang biasanya Ken diajak sholat (sambil
digendong pakai ergo) sama ayahnya, saya pun langsung bilang, “Ken sama aku aja
deh sholatnya. Nanti gantian sama Rami.” Oiya, saya waktu itu nonton bareng
seorang sahabat saya, Rami. Jadi, sembari nunggu Rami sholat maghrib, saya
manfaatkan untuk nyusuin Ken lagi dan main dengannya. Duh, pas kayak gini aja
penginnya deket2 anak terus. Padahal biasanya suka merasa bosan dan minta
gantian jaga sama suami. Pas balim lagi ke bioskop, hape selalu ada di tangan.
Takut suami tiba-tiba telepon karena Ken Rewel. Bolak-balik cek hape, yang
bikin nggak konsen nonton. Padahal mah nggak ada apa-apa. Waktu film habis,
yang biasanya saya nunggu sampai udah sepi, ini saya langsung ajak Rami buat
ngacir keluar. Haaah, pengin ketemu Ken secepatnyaaa…
Alhamdulillaah, Ken baik sekali sama ayahnya. Walaupun,
tetap sih ayahnya keliatan capek karena harus gendong-gendong Ken yang BB-nya
udah sekitar 10kg selama +/- 2 jam. Mana, waktu itu lagi puasa. Huhu, I love
you lah, ayah.. Setelah buka puasa, Ken saya gendong nggak lama dia tertidur
sementara ayahnya makan dan nonton anime sambil ngelurusin pinggang.
Yeaay, mission
accomplished afterall! Filmnya sih menurut saya nggak sesuai ekspektasi, agak kecewa sih (buat saya ratingnya 7/10 deh.. hahah turun dari sebelumnya). Jalan ceritanya terlalu sederhana dan karakter Cinta buat saya nggak lagi sama seperti dulu. Luv banget sama Milly yang kayaknya makin cerdas ya celetukan-celetukannya bikin ngakak. Tapi, cukup lah mengobati kekangenan saya dengan geng cinta.
Semoga ayah nggak kapok dan saya lebih bisa
menikmati here-and-now moment, jadi
bisa lebih konsen lagi nontonnya. Tapi, masih belum tau juga sih kapan dam film
apa yang biki saya berkeinginan nonton
di bioskop lagi.
Kalau kamu, pernah punya pengalaman serupa? ;)
Salam,
Sawitri Wening
No comments:
Post a Comment