Gara-gara melihat foto kopdar di
Instagram salah satu komunitas ibu-ibu, saya jadi tahu kalau di kota Jakarta
tercinta ini ada yang namanya Perpustakaan Anak Nasional. Mendengar namanya
saja sudah bikin saya penasaran. Setelah cari tahu, ternyata perpustakaan
tersebut terletak di Kawasan Taman Ismail Marzuki, tidak jauh dari rumah.
Langsung semangat dong ajak suami saya kesana, secara cuma 10 menit kurang
lebih naik motor dari tempat kami tinggal saat ini.
Sebenarnya, kami sudah kesana dua
kali. Itu karena pertama kalinya kami kesana, sudah jam 4 sore. Alias
perpustakaan anaknya sudah mau tutup. Yasudah, tidak menyerah minggu-minggu
berikutnya kami kesana lagi. Waktu operasi perpustakaan anak ini adalah Hari
Senin-Minggu pukul 9-11 pagi dan pukul 14-16. Iya, memang ada jedanya untuk
istirahat.
Yang bikin saya penasaran mau
berkunjung ke perpusatakaan ini sebenarnya karena di sana ada playground-nya.
Berhubung Ken belum bisa baca, saya jadi tetap semangat ajak Ken kesini karena
bisa main! Sekalian pengenalan juga kalau, “nak, ada tempat bernama surga di
muka bumi ini. Tempat itu bernama perpustakaan. Bersenang-senang lah di sana,
mulai dari sekarang.” Hahah, ibunya lebay. Tapi, punya anak yang mencintai buku
itu, saya yakin impian banyak ibu. Semoga nanti Ken pun begitu. Duh, mulai
colek diri sendiri buat beliin dan BACAIN Ken buku-buku.
Sampai sana, ketemu teman SMA
saya yang ternyata bekerja disitu. Katanya, perpustakaan ini masih seumur
jagung, berdiri pada Mei 2015. Dulunya gedung yang dijadikan perpustakaan ini,
kalau saya nggak salah inget,adalah gedung arsip yang seinget saya juga nggak
jadi satu dengan Kawasan TIM. Sekarang pintu masuknya jadi satu dan letaknya
tepat di samping Galeri Cipta II.
Saya lihat koleksi bukunya sih
masih belum terlalu banyak ya, kalau saya bandingkan dengan perpustakaan
sekolah dasar tempat saya pernah bekerja dulu. Tapi, jenis bukunya cukup
bermacam-macam dan dijamin bisa menyenangkan hati anak yang kutu buku. Oiya,
perpustakaan anaknya ada di lantai 2 dan pengunjung wajib mengenakan kaos kaki
supaya kebersihan tetap terjaga kali ya. Area playground ada yang lesehan dan
yang semi outdoor untuk permainan yang membutuhkan kemampuan motorik kasar
anak. Seru deh pokoknya. Ken aka senang meski agak bingung juga sih karena pertama
kali diajak ke tempat seperti itu.
Nah, buat orang dewasa, jangan
sedih. Di lantai 1 ada space khusus untuk buku-buku orang dewasa. Selain itu,
tempatnya buat saya sih nyaman banget ya terutama bagi yang mau nugas sambil
buka laptop. Di lantai yang sama juga ada musholanya. Lengkap deh, nggak
khawatir kalau mau berlama-lama di sana, karena nggak repot kalau mau sholat
sebentar. Yang nggak boleh ya bawa makanan dari luar.
Jadi, buat yang lagi cari tempat
nongkrong pintar buat sekadar baca buku, nugas, atau bawa anak bermain, tempat
ini cukup membahagiakan sih. Ah, seandainya jaman skripsian dulu udah ada
perpustakaan ini, pasti bakal sering-sering ke sini.
Ini sebagian dokumentasi ketika saya, suami, dan Ken berkunjung kesana. Berhubung Ken masih baby, kami main-main aja. Malah ayahnya Ken yang kegirangan.