Memasuki minggu kedua ini, berat badan saya semakin bertambah, begitu juga dengan berat badan bayi yang ada di kandungan saya. Perut mulai terasa gatal, punggung berasa pegal-pegal dan suhu tubuh saya pun meningkat, akibatnya kalau malam, saya sering merasa kegerahan. Hihih, sebenarnya hal seperti ini udah ada dalam ekspektasi saya sebelumnya. Jadi, ngga terlalu kaget. Selain itu, si dedek juga lebih aktif. Saya sudah bisa merasakan tendangannya bahkan kalau ia mulai berputar-putar di dalam perut. Heheh, lucu deh rasanya.
Karena saya sudah tidak lagi mual-mual seperti 3-4 bulan pertama, dr. Mira Myrnawati, SpOG. meresepkan suplemen tambahan zat besi untuk saya. Fungsinya sebagai penambah darah karena katanya ibu hamil membutuhkan volume darah yang lebih banyak dari orang yang tidak hamil karena kita harus berbagi dengan bayi yang sedang berkembang dalam tubuh kita. Oleh karena itu, umumnya level hb pada ibu hamil lebih rendah. Untuk mengurangi risiko kurang darah saat melahirkan nanti, maka asupan zat besi sudah harus dikonsumsi oleh ibu hamil sejak dini. Nama obat yang diresepkan dokter bernama feritrin. Saat kontrol sebelumnya, dokter pernah menanyakan apakah saya masih mual atau tidak, kalau sudah tidak mual baru beliau berani meresepkan obat tersebut karena ternyata efek samping dari suplemen tersebut adalah mual. Biasanya, saya mengonsumsi suplemen hamil folamil genio dan cal 95 secara bersamaan, setelah makan malam. Saya disarankan untuk meminum feritrin secara terpisah dari dua suplemen tersebut, maka saya meminumnya setelah sarapan. Ternyata, setelah meminum feritrin, saya langsung merasa mual dan pusing. Efek sampingnya suplemen tersebut masih terasa di tubuh saya. Untuk menyiasatinya, saya pun mengubah pola minum obatnya. Sementara folamil genio dan cal 95/calplex saya minum pada pagi/siang hari, feritrin saya makan menjelang tidur untuk menghindari rasa mual. Alhamdulillaah, cara ini ampuh ternyata buat saya, jadi nggak perlu minta diresepin suplemen lain dan nggak buang-buang uang. Hehehe...
Selama kehamilan ini, saya banyak mendapat informasi mengenai kehamilan dari forum-forum ibu hamil dan tanya sana-sini, terutama kepada orang yang sudah berpengalaman. Ternyata memang penting lho cari tahu soal kehamilan dari berbagai sumber. Tidak terkecuali hal-hal apa saja yang biasanya dihadapi oleh ibu hamil di setiap usia kehamilannya. Seorang teman yang berpengalaman dan lebih senior bilang hal itu bisa bikin kita, secara psikologis, lebih siap dengan perubahan-perubahan yang akan terjadi selama hamil. Jadi, kalau mood tiba-tiba aneh, sakit punggung yang nggak udah-udah, atau timbul perasaan limbung yang ngga jelas alasannya, kita sudah tahu kalau hal-hal itu wajar dirasakan ibu hamil pada usia-usia kandungan tertentu. Saya juga meng-install aplikasi kehamilan di hp, namanya "Baby Bump" dan "Baby Center". Suami saya juga saya minta install di hapenya, harapannya sih biar dia aware dengan kondisi saya dan bayinya. Jadi, dia udah bisa siap-siap sebelumnya kalau di bulan kelima ini saya akan sering ngeluh kelaparan karena pada usia kandungan ini, nafsu makan ibu hamil umumnya meningkat drastis. Selain itu, aplikasi ini lucu lho karena disertai visualisasi perkembangan bayi di dalam perut kita.
Saya juga sempat ikutan seminar yang membahas mengenai "Manajemen ASI dan Tanda-Tanda Persalinan" dari RSIA Tambak. Acaranya informatif sekali dan sangat bermanfaat untuk persiapan saya pasca melahirkan nanti. Insya Allah akan aku bahas di postingan selanjutnya ya :)
Ok, deh. Sekian dulu cerita kali ini. Mohon doanya untuk kesehatan dan kelancaran selama hamil, melahirkan, dan pasca melahirkan nanti,
Salam sayang dari calon ibu yang perut gendutnya mulai nampak ini,
- SW -
No comments:
Post a Comment