Mandatory Pic: Foto Keluarga Lebaran Tahun ini |
Lebaran tahun ini bisa dibilang sangat berbeda. Berbeda dalam arti banyak hal. Setelah tahun lalu berlebaran jauh di negeri orang. Tahun ini, kami sekeluarga memutuskan untuk sholat ied di dekat rumah kami yang baru. Sebenarnya bukan benar-benar rumah baru sih, tetapi rumah yang kami sewa sejak kurang lebih 1-2 bulan terakhir. Iya, kami memutuskan kembali menjadi "kontraktor" di Kota Belimbing, seperti saat saya hamil Ken dulu. We're so excited. Rasanya ingin sekali cerita banyak tentang keputusan ini, tapi di-post terpisah aja ya :)
Malam takbiran, saya galau mau masak apa, tapi kegalauan saya hilang setelah suami bilang, "nggak usah masak lah... nanti beli aja". Buah dari menuruti kata suami memang indah ya, sore harinya, tetangga baru kami yang tidak lain dan tidak bukan adalah salah satu dosen saya di kampus, mengetuk pintu sambil membawa ketupat, gulai kambing, dan sayur buncis. Alhamdulillaah, jadi kami tidak perlu lagi membeli makanan untuk sarapan besok pagi, sebelum sholat ied.
Jelang lebaran ini, kami jadi mengenang kejadian lucu tahun lalu. Ketika Ken mematikan speaker mesjid saat shalat ied sedang berlangsung (baca cerita lengkapnya: Lebaran di Bristol). Pengalaman ini akan selalu jadi cerita menarik untuk dikenang dan salah satu pengingat tentang bagaimana gigihnya ayah mengenalkan kebiasaan sholat di mesjid kepada Ken sejak ia dini <3. Lebaran tahun ini, tentu saja semangat itu tidak surut, kami sama-sama berjalan ke mesjid yang sudah dipenuhi jamaah. Bahkan, di tahun ini pula, Ken untuk pertama kalinya kami ajak tarawih dan i'tikaf di mesjid.
Ken digendong ayah setelah sholat ied :) |
Masya Allah... Lebaran tahun ini, saya kembali diingatkan tentang betapa beruntungnya saya memiliki suami seperti ayahnya Ken. Sebelum berangkat ke rumah orang tua kami, dia menyempatkan diri membantu melakukan pekerjaan rumah, sehingga sepulangnya kami dari 'liburan' ke Jatinegara dan Jatibening kami tidak pusing karena banyak hal yang belum beres. Setelah istirahat sebentar, kami langsung menuju ke rumah orang tua kami. Saya dan kedua saudara saya sudah janjian untuk berkumpul di hari pertama lebaran di rumah kami, mengingat sulitnya mengumpulkan tiga bersaudara ini dalam satu kesempatan. Alhamdulillaah, lebaran kali ini, kami bisa kumpul lengkap dan silaturahim ke rumah bude (kakak ibu) bersama-sama. Keesokan harinya, kami berlebaran di rumah keluarga suami :)
Ada satu hal lagi yang membuat saya menyesal. Ramadhan tahun ini, saya merasa ibadah saya jauh dari kata optimal :_(. Semoga kita semua dipertemukan kembali di Ramadhan berikutnya dan bisa lebih maksimal lagi dalam menjalankan ibadah, Aamiin YRA.
Keluarga Bambang Wening Suripto |
Anak-anak gadis bapak-ibu yang udah pada jadi ibu-ibu |
Salam,
Sawitri Wening